D-ONENEWS.COM

Hari Santri Nasional, Bupati Resmikan Ponpes At-Taubah di Lapas Kelas IIB Lumajang

Lumajang, (DOC)-Bupati Lumajang Thoriqul Haq meresmikan pondok pesantren At-Taubah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lumajang, Jumat (22/10/2021).

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan, peresmian ponpes At-Taubah menjadi kado terindah peringatan Hari Santri Nasional.

“Sungguh ini kado terindah bagi kami Kabupaten Lumajang, di hari santri nasional adanya Pondok Pesantren At-Taubah di Lapas Kelas IIB Kabupaten Lumajang,” ujarnya.

Program pondok pesantren bagi warga binaan merupakan upaya membina mental dan spiritual santri napi. Sehingga santri napi bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan dapat mengamalkan ilmu selama di lapas maupun saat bebas nanti.

“Terima kasih ini berkah bagi kita semua, termasuk menghadirkan program yang lebih produktif agamis memiliki nilai spiritual di lapas ini, rasa bangga saya dan hormat saya kepada Kalapas dan Kemenag Lumajang,” ujar Thoriqul Haq.

Sementara itu, Kepala Lapas IIB Lumajang , Agus Wahono menjelaskan bahwa program pondok pesantren di Lapas Kelas IIB Lumajang ini merupakan inisiasi bupati saat penyerahan remisi 17 Agustus 2021 lalu.

“Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Lapas IIB Lumajang, Pemkab. Lumajang dan Kantor Kemenag Lumajang,” tuturnya.

Agus Wahono menjelaskan bahwa program yang telah berjalan kurang dari 4 minggu ini menjadi model pendidikan pondok pesantren di lapas yang merubah mental dan spiritual para santri narapidana.

“Kita berharap setelah bebas mereka menjadi orang-orang yang bermanfaat, minimal bisa menjadi imam di keluarganya, syukur pulang dari sini ada yang jadi ustadz, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya maupun pak bupati,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Lumajang, Muhammad Muslim menjelaskan bahwa Kemenag mendukung penuh program ini dengan mengirimkan para penyuluh agama terbaik sebagai guru dalam ponpes ini. Ia menjelaskan bahwa para santri napi nantinya akan mendapatkan pembelajaran seperti tahfidzul Qur’an, tartil, tilawah, kitab kuning, baca tulis Al Qur’an, nahwu sharaf, fathul qorib, akidah dan akhlak.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama merubah mental saudara-saudara kita yang kebetulan berada di tempat ini,” ujarnya. (Imam/Kominfo)

Loading...

baca juga