D-ONENEWS.COM

Kebutuhan Garam Konsumsi di Jatim Capai 150 Ribu Ton/Tahun

Surabaya (DOC) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur membutuhkan garam konsumsi 150 ribu ton/tahun. Sementara produksi garam Jawa Timur akhir –akhir ini terus turun sehingga hannya mampu memproduksi separuh dari kebutuhan masyarakat dan sisanya harus impor.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, M Ardi Prasetiawan mengatakan, dengan kedatangan garam impor 27 ribu ton dari Australia beberapa waktu lalu, diharapkan bisa menekan dan menururnkan harga garam di pasar.
Menurut Ardi, kenaikan harga garam akhir-akhir ini memang tidak bisa ditahan, karena produksi industri garam dalam negeri masih rendah dan terus berkurang karena kondisi cuaca/iklim yang ekstrim. Untuk Jawa Timur langkah yang dilakukan pemerintah adalah impor garam.
Jawa Timur sendiri telah kedatangan garam impor sebanyak 27 ribu ton yang diperuntukkan pada tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat. Garam inpor terbanyak untuk IKM yakni sebesar 70 persen dan sisisanya untuk konsumsi indusri menengah keatas.
Sementara PT Garam bersama Disperindag saat ini sedang mendata berapa banyak IKM di Jawa Timur dan bagaimana strategi mendestribusikannya agar semua IKM mendapatkannya.
Ditanya tentang adanya pemberitaan garam yang bercampur kaca, menurut Ardi, berita itu adalah hoax atau berita tidak benar. Karena hasil penelitihan 6 merek garam yang beredar di Jawa Timur oleh Balai POM Surabaya, kesemuanya bersih atau negatif dari kaca dan layak untuk dikonsumsi.
“Kabar berita ini harus disebarluaskan kesemua masyarakat kabupaten/kota di Jawa Timur bahwa garam konsumsi yang beredar Di Jawa Timur dalam kondisi aman dan layak untuk dikonsumsi. Jika ada orang yang mengatakan ada garam yang mengandung kaca di Jawa Timur perlu ditangkap dan dilaporkan ke Kepolisian,” tegasnya.
Sementara data harga garam dari Disperindag Jawa Timur dan hasil  pemantauan JNR di pasar rakyat Surabaya pada, Kamis (24/8) menyebutkan, untuk garam konsumsi yang sebelumnya harganya Rp 500/buah naik menjadi Rp 1.500/buah dan garam halus sebelumnya Rp 4.000/kg naik menjadi Rp 10.000/kg. Sementara garam konsumsi beryodium di Pasar Meriah Disperindag adalah Rp 2.500/250 gram. Bagi masyarakat yang membutuhkan berkualitas dengan harga terjangkau silahkan datang dipasar Meriah. (DOC02)

Loading...

baca juga