Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperkuat sistem keamanan di tingkat kampung untuk menekan angka kriminalitas, terutama pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), dengan menyiapkan Polisi RW. Salah satu upaya pencegahan Curanmor tersebut adalah menugaskan satu petugas polisi di setiap RW, bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan langkah ini dilakukan karena tingginya kekhawatiran warga akan keamanan lingkungan. Polisi RW nantinya akan dibantu oleh Satpol PP, petugas pemadam kebakaran (PMK), serta perangkat kampung. Mereka bertugas menjaga keamanan, mengawasi keluar-masuk warga, dan mencegah tindak kejahatan.
“Kalau jumlah polisi terbatas, akan ada pengampu dari unsur Satpol PP atau PMK di bawah koordinasi polisi RW. Semua RW harus terjaga,” kata Eri, Rabu(4/6/2025).
Untuk mendukung sistem ini, pemkot akan memasang portal masuk di banyak perkampungan. Dana untuk pembangunan dan penjagaannya bisa di ambil dari anggaran operasional RW atau hasil iuran warga. Menurut Eri, portal tanpa penjaga tidak akan efektif.
“Kalau ada portal tapi nggak ada yang jaga, ya sama saja. Harus ada partisipasi warga juga,” tegasnya.
Pemkot menargetkan seluruh ketua RW di kumpulkan untuk sosialisasi pada Juni ini. Program keamanan kampung di harapkan mulai berjalan maksimal pada Juli atau Agustus 2025.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, mendukung penuh langkah ini. Ia menjelaskan bahwa Surabaya akan di perkuat dengan patroli tiga pilar serta edukasi kepada warga tentang pentingnya keamanan lingkungan.
Data Polrestabes mencatat, 80,4 persen motor hasil curian dari Surabaya sepanjang 2025 di bawa ke Madura, Gresik, Pasuruan, dan Tapal Kuda. Dalam sepekan, timnya rata-rata menangkap 10 pelaku curanmor.
“Kami tekankan dua hal: hilangkan kesempatan dan hilangkan niat pelaku. Itu butuh peran semua pihak,” ujar Luthfie.(r7)