Surabaya,(DOC) – Rapat dengar pendapat (hearing) soal rencana relokasi para pedagang kaki lima (PKL)di Jalan KH Mas Mansyur di gelar oleh Komisi B DPRD kota Surabaya.
Komisi yang membidangi perekonomian tersebut, memanggil sejumlah instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan sejumlah perwakilan PKL KH Mas Mansyur.
Sebelum hearing di gelar, para perwakilan PKL di Jalan KH Mas Mansyur mengeluhkan deadline relakosi yang di tetapkan Pemkot Surabaya. Mereka meminta kelonggaran jadwal relokasi untuk pindah ke sentra kuliner Serambi Ampel.
Ketua Komisi B Luthfiyah menilai, bahwa permintaan para PKL Jalan KH. Mas Mansyur tersebut di nilai masuk akal. Mengingat sekarang sudah masuk bulan Ramadan dan segera tiba lebaran Idul Fitri.
“Ini berkaitan dengan pendapatan PKL agar tetap bisa berjualan di Jalan KH Mas Mansyur. Mereka yang akan di relokasi meminta kelonggaran waktu. Ya kita mediasi,” ujar Lutfiyah dalam hearing tersebut.
Selain memediasi permintaan PKL, legislator dari Fraksi Gerindra Surabaya ini juga meminta Pemkot Surabaya untuk menambah ornamen di sentra kuliner Serambi Ampel. Seperti memasang lampu hias dan musik agar suasananya bertambah semarak untuk menarik minat pengunjung.
“Supaya relokasi ke Serambi Ampel bisa ramai dan lebih terkenal. Apalagi menjual makanan dan minuman ringan yang enak dan murah,” katanya.
Luthfiyah-pun mengimbau kepada para PKL agar tidak keluar dari area usaha lokasi Serambi Ampel, usai relokasi berjalan nanti. “Kalau sudah masuk ke sana(Serambi Ampel,red), jangan sampai keluar lagi,” imbaunya.
Serambi Ampel Terintegrasi ke Wisata Religi
Wakil Ketua Komisi B Anas Karno menambahkan, kelonggaran waktu relokasi PKL Jalan KH Mas Mansyur sebenarnya menguntungkan bagi Pemkot Surabaya untuk menyiapkan lokasi Serambi Ampel lebih ideal lagi sebagai tempat jualan kuliner. “Batas waktunya itu sampai bulan Ramadan. Semuanya bisa selesai,” katanya.
Anas-pun mengingatkan konsep Serambi Ampel sebagai sentra kuliner yang terintegrasi dengan kawasan wisata religi Ampel. Hal ini benar-benar harus di persiapkan secara serius, sehingga berdampak positif bagi pendapatan para pedagang.
“Jadi relokasi PKL itu ada solusinya. Tidak malah membuat PKL rugi karena sepi pengunjung,” pungkas legislator fraksi PDIP Surabaya ini.(r7)