Jember,(DOC) – Isu penculikan yang menghebohkan warga kabupaten Jember kemarin menyebutkan jika ada 3 siswi di SDN Jember Lor yang menjadi korban penculikan yang terjadi pada, Selasa (18/2/2020) kemarin.
Informasi mengenai percobaan penculikan anak itu menjadi viral di media sosial, hingga meresahkan warga. Namun, setelah diselidiki, informasi tersebut ternyata muncul akibat kesalahan komunikasi.
KasatKasat Reskrim Polres Jember AKP Jumbo Yadwavina Jumbo Qontas menjelaskan bahwa memang kemarin viral percobaan penculikan anak di SDN Jember Lor 1. Kemudian pihaknya segera melakukan tindak lanjut dan mengambil keterangan dari beberapa saksi di lokasi dan melihat CCTV.
Setelah itu, Polres Jember, katanya mengundang beberapa korban dan dilakukan verifikasi, dan mengarah ke satu orang yang diduga melakukan penculikan. Setelah itu diketahui, orang tersebut Hariyanto yang merupakan kakek dari salah satu siswa di sekolah tersebut.
“Beliau ini salah satu wali murid dari murid SDN Jember Lor 1 kelas IV yakni kakak kelas dari korban. Setelah di klarifikasi di Polres, dan pekerja sosial dan keluarga korban, ternyata bukan penculikan, tetapi kesalah pahaman,” jelasnya.
Jumbo menyatakan, memang Hariyanto dekat dengan para siswa teman cucunya. Seperti biasanya, saat itu Hariyanto menyapa para siswa saat ketemu. Namun hanya, ada salah satu siswa tidak kenal dengan Hariyanto dan mengatakan mengatakan ada penculikan.
“Didampingi orang tuanya dan Petugas sosial, tadi juga dibenarkan oleh ketiga korbannya yang masih anak-anak. Kita juga meminta klarifikasi, bahwa saat itu tidak dilakukan penyekapan, tetapi hanya disapa dan ditepuk pundaknya tiga anak ini oleh Hariyanto,” terangnya.
Kasat Reskrim mengakui isu percobaan penculikan anak merebak di kabupaten Jember. Aparat kepolisian melakukan penelusuran dan penyelidikan lapangan, namun informasi yang viral beredar melalui media sosial dan pesan berantai ternyata tidak benar.
“Selain kasus di SDN Jember Lor 1, juga ada kejadian serupa di wilayah Kecamatan Semboro setelah kita datangi TKP ternyata tidak benar, ada juga di wilayah Kecamatan Bangsalsari setelah kita lakukan penyelidikan ternyata itu juga bukan percobaan penculikan namun orang mengalami kelainan jiwa aslinya warga Brebes,” pungkasnya.(imam)