Surabaya,(DOC) – Tak peduli profesi dan status sosialnya apa, jika seseorang sudah memiliki niat berangkat ke tanah suci untuk menunaikan rukun islam yang kelima yakni Ibadah Haji, maka Allah SWT akan memberi jalan kemudahan.
Hal inilah yang dialami oleh pasangan suami istri (Pasutri) asal Situbondo Jawa Timur, Supandi Mahat Mayani Dan Arsi Saniman Sudam, yang akan berangkat ke tanah suci kloter pertama melalui Embarkasi Surabaya, Selasa(17/7/2018).
Pasutri yang tergabung dalam ‘Kelompok Terbang Satu’ dari desa Patemon, kecamatan Jati Banteng, Situbondo Jawa Timur, hanya memiliki pekerjaan sebagai kuli bangunan.
Selama kurang lebih 8 (delapan) tahun, Pasutri ini menyisihkan uang hasil kerjanya, sebanyak Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000, perhari untuk tabungan haji.
“Uangnya saya simpan dibawah kasur. Kalau kerja saya bawa, agar tidak hilang,” ungkap Arsi Saniman saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo, Senin(16/7/2018) petang.
Ia menambahkan, pekerjaan yang ditekuni dengan suaminya selama ini hanya sebagai buruh upah. Arsi mengaku, sebelum menjadi kuli bangunan, dirinya bersama suaminya juga pernah menjadi kuli panggul kayu di pegunungan dan kuli angkut pasir di sungai sekitar rumahnya.
“Ya tiap hari saya dan suami saya makan se-adanya, sayur dan ikan asin. Sekarang saya bersyukur bisa berangkat haji,” cetus Arsi gembira.(hadi/r7)