PAUD Surabaya Ajak Anak Berani Lindungi Diri Sejak Dini

PAUD Surabaya Ajak Anak Berani Lindungi Diri Sejak Dini

Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat fondasi pendidikan karakter anak sejak usia dini. Lewat program Wajib Belajar 13 Tahun, yang mencakup satu tahun pendidikan pra-sekolah, Pemkot berkomitmen menyiapkan generasi emas 2045 dengan kecerdasan, kemandirian, dan kecintaan terhadap budaya lokal.

Bacaan Lainnya

Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyampaikan bahwa untuk mendukung program ini, telah diterapkan enam program prioritas PAUD. Tujuannya, memastikan kesiapan mental, psikologis, dan akademik anak sebelum masuk Sekolah Dasar (SD).

“Pendidikan anak usia dini bukan sekadar bermain. Di PAUD, anak-anak mulai di tempa karakter, keberanian, dan keterampilan sosialnya. Itu modal penting sebelum masuk ke SD,” ujar Bunda Rini, Selasa (14/10/2025).

Enam Program Unggulan PAUD Surabaya

1. Kamis Mlipis dan Sate (Speak and Talk English)

Anak-anak di ajak berbicara dalam Bahasa Jawa setiap hari Kamis, dan di kenalkan pada Bahasa Inggris sederhana secara rutin. Ini untuk membentuk identitas lokal sekaligus meningkatkan daya saing global.

2. Festival Literasi Anak Bercerita

Kegiatan ini di rancang untuk membiasakan anak membaca dan menyampaikan cerita di depan orang lain. Minat baca dan kemampuan komunikasi di asah sejak dini melalui metode yang menyenangkan.

3. Talenta Seni Anak

Anak-anak di berikan ruang tampil di panggung besar seperti pusat perbelanjaan. “Percaya diri di bentuk sejak kecil, dan tampil di depan umum jadi pengalaman penting bagi mereka,” kata Bunda Rini.

4. Beasiswa RPL untuk Guru PAUD

Lewat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), guru-guru PAUD yang belum bergelar sarjana mendapatkan beasiswa dari Pemkot Surabaya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidik secara langsung.

5. Edukasi Perlindungan Diri Anak

Anak-anak di ajarkan mengenali bagian tubuh yang sensitif dan di ajari berani menolak serta melapor jika merasa tidak nyaman. Buku edukatif berjudul Stop, Aku Tidak Suka karya Bunda Rini di gunakan sebagai media ajar.

Baca Juga:  Banyak Desa Belum Punya PAUD, Dua Menteri Susun Solusi Serius

6. Manasik Haji untuk Anak PAUD

Lewat program ini, anak-anak di perkenalkan dengan proses ibadah haji secara praktis dan menyenangkan, membentuk karakter religius dan memahami nilai-nilai spiritual sejak dini.

Memanfaatkan Balai RW untuk Pemerataan Akses PAUD

Untuk menjamin akses pendidikan anak usia dini merata, Pemkot Surabaya memanfaatkan Balai RW sebagai lokasi PAUD. Saat ini, sekitar 1.360 RW telah di benahi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar PAUD secara optimal.

“Kami tidak ingin ada anak yang tertinggal hanya karena lokasi. Maka, balai RW kami maksimalkan sebagai tempat belajar anak-anak PAUD,” terang Bunda Rini.

Bunda Rini menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah fondasi penting dalam membangun generasi bangsa. Anak-anak yang terbiasa di PAUD cenderung lebih siap secara sosial dan mental saat memasuki jenjang SD.

“Program Wajib Belajar 13 Tahun adalah investasi jangka panjang. Kami ingin memastikan setiap anak Surabaya tumbuh menjadi pribadi tangguh, cerdas, dan berkarakter. Inilah pijakan menuju generasi emas 2045,” pungkasnya. (r6)

Pos terkait