Surabaya, (DOC) – Untuk mepererat tali silaturahmi, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Surabaya menyambangi Gerakan Resik-Resik Masjid. Kunjungan ini dilakukan saat para relawan Gerakan Resik-Resik Masjid menggelar kegiatan bersih-bersih di Masjid Ampel Denta, Minggu (27/8/2023).
“Kedatangan kami untuk mempererat tali silaturahmi dengan rekan-rekan para relawan Gerakan Resik-Resik Masjid,” kata Ketua SMSI Kota Surabaya, Iskandar Pribowo.
Pria yang akrab disapa Isa menyatakan kedatangannya SMSI Surabaya juga untuk melihat langsung kegiatan bersih-bersih di Ampel Denta atau dikenal dengan nama Masjid Agung Sunan Ampel itu. Ia pun menyampaikan apresiasi atas adanya gerakan ini.
“Kompak, kami salut. Apalagi, relawannya tidak hanya dari Surabaya, tetapi ada yang datang dari Malang, Sidoarjo dan Tuban,” ucap Isa.
Sementara itu, Ketua Gerakan Resik-Resik Masjid Surabaya, Mustofa mengucapkan terimakasih atas kedatangan SMSI Kota Surabaya. Ia menjelaskan bersih-bersih Masjid Ampel Denta ini merupakan salah satu rangkaian Milad ketiga Gerakan Resik-Resik Masjid Surabaya.
“Lebih kurang ada 100 relawan yang datang hari ini,” katanya.
Mustofa menerangkan, sesuai namanya, Gerakan Resik-Resik Masjid rutin melakukan kegiatan pembersihan masjid. Umumnya, kegiatan dilakukan setiap hari Sabtu atau Minggu.
Dalam setiap kegiatan, lanjut dia, pihaknya melaksanakan secara sukarela alias tidak meminta biaya.
“Semuanya free. Jika dibutuhkan peralatan yang dibutuhkan, termasuk jika butuh peralatan berat, kami yang menyiapkan. Kami tidak memungut biaya apapun,” jabarnya.
Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan, pihaknya akan membagi personel dalam beberapa tim. Masing-masing tim memiliki job description. Misalnya, ada tim yang bertugas membersihkan karpet, lantai, kipas angin, kamar mandi, menara atau kubah masjid dan sebagainya.
Secara teknis, pihaknya akan melakukan survei terlebih dulu pada masjid yang hendak dibersihkan. Survei tersebut untuk memetakan area apa yang akan dibersihkan, peralatan apa saja yang dibutuhkan, dan berapa jumlah personel yang akan dikerahkan.
Sedangkan tentang Gerakan Resik-Resik Masjid itu sendiri, Mustofa mengungkapkan gerakan berawal dari Malang. Dari ngobrol di warung kopi, berdirilah gerakan itu yang para personelnya terdiri dari berbagai latar belakang.
Ada yang pecinta alam, driver transportasi online, karyawan swasta dan sebagainya.
“Sekarang ini gerakan ini ada di Malang, Surabaya dan Sidoarjo,” pungkasnya. (r6)