D-ONENEWS.COM

Ratusan Massa dari Komunitas Nusa Bangsa Demo Kantor PWNU Jatim

Surabaya,(DOC) – Massa mengatasnamakan Komunitas Nusa Bangsa, melakukan aksi damai di kantor PWNU Jawa Timur (Jatim). Mereka menginginkan para Nahdliyin, untuk menolak Cawapres yang hanya berkompeten di Dunia Sepakbola.

Dari keinginan mereka ini, semakin mengerucut, jika komunitas ini menolak Ketua Umum PSSI Erick Thohir, di jagokan maju sebagai Cawapres atau pasangan dari calon Presiden yang sudah ada.

“Pertama kami melakukan aksi ini menyampaikan aspirasi, khusunya kepada presiden, jangan sampai Indonesia di pimpin oleh orang yang berkompetensi ngurus sepak bola. Jangan sampai Indonesia di pimipin yang punya modal, karena bukan pasar modal,” ujar koordinator massa Nusa Bangsa, Iskandar Zulkarnaen, Kamis (4/5/2023).

Seperti di ketahui, NU sendiri mempunyai massa yang besar, sehingga suara yang di berikan warga Nahdliyin cukup berpengaruh dalam pemilihan Presiden nantinya.

“Kalau sampai dua orang ini memimpin Indonesia hancur. Memang dalam membangun negara butuh modal, tapi bahwa negara akan sukses jika di pimpin Negarawan bukan yang bermodal. Kalau Indonesia ingin bahagia harus di pimpin negarawan sejati, bukan pemilik modal dan bukan ahli sepak bola,” jelasnya.

Aksi ini juga mengingatkan pada pengurus NU, agar tak serta-merta mendukung Cawapres sembarangan.

“Pengurus NU, jangan sampai di NU oknum yang menjual NU dan agama. Kalau sudah suka menjual agama untuk kepentingan sesaat agama akan hancur dan NU,” terangnya.

Selain itu, mereka mengingatkan pada NU agar lebih memilih dari warga “asli” Nahdliyin, dari pada warga Nahdliyin yang mereka nilai “karbitan”.

“Untuk tokoh yang di inginkan kami, Mahfud MD, Khofifah, Cak Imin, termasuk juga Kholil Yahya Staquf. Dan yang lain benar-benar punya kemampuan mendampingi presiden,” ungkapnya.

“Iya harus benar-benar dari NU jangan sampai naturalisasi. Soalnya sudah jelas bahwa karena kepetingan harta sehingga banser dimasuki oleh toko naturalisasi dan tidak murni NU,” imbuhnya.(ang)

Loading...

baca juga