D-ONENEWS.COM

Saling Memaafkan Staff Kelurahan Medokan Ayu dan Warga, Sempat Viral di Medsos Kritik Layanan

Kritik warga viral di medsosSurabaya,(DOC) – Pasca viralnya cuitan warga di Twitter, akhirnya pihak Kelurahan Medokan Ayu meminta maaf di depan awak media, Rabu(13/07/2022).

Bukan hanya meminta maaf pada yang bersangkutan, oknum tersebut juga meminta maaf kepada semua pihak.

Oknum staf kelurahan yang diketahui adalah Kasi Pemerintahan Kelurahan Medokan Ayu, Danu Budi Prayogo mengaku khilaf atas kejadian itu.

“Saya minta maaf. Namanya juga manusia kadang ada blesetnya,” katanya.

Danu menjelaskan, dirinya hanya meneruskan apa yang diurus warga ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Menurut dia, kendala bukan di Kelurahan Medokan Ayu, melainkan di Dinas Kependudukan.

“Kami tetap melayani dan berkoordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Hanya saja, saat itu kami kesulitan menghubungi yang bersangkutan,” tandas dia.

Sementara itu, Sekretaris Lurah Medokan Ayu, Asep Sanna Sumanilaga berharap pelayanan bisa di tingkatkan khususnya untuk warga.

“Mohon perbaiki kata-kata. Kami klarifikasi ke yang bersangkutan. Kami sadari kesalahan dari ASN dan kami perbaiki,” kata dia.

Ketua Lembaga Ketahan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Medokan Ayu Nawawi Ahmad mengatakan, pelayanan di kelurahan harus ramah, santun dan cepat.

“Ramah bukan dengan warga saja, tapi juga ramah saat melayani warga melalui ponsel atau WA (whatsapp). Mungkin penyampaian Pak Danu saat itu kurang tepat karena ada masalah keluarga. Semoga ada perbaikan,” kata dia.

Viral di Twitter Warga Mengeluhkan Layanan di Kelurahan

Salah satu warga Medokan Ayu bernama Zizi Santoso mengaku dapat respon negatif dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal ini ia dapati saat melakukan kepengurusan di kelurahan. Keluhan itu di tulis Zizi melalui akun Twitter pribadinya @ZiziSantoso, Selasa (12/7/2022).

Ia menuliskan keresahanya terhadap kinerja ASN Kelurahan Medokan Ayu yang cenderung enggan di repotkan untuk pengurusan akte kelahiran.

“Kalo gamau repot ngurus warga ya gausa jadi ASN pak! Salah satu staff Kelurahan Medokan Ayu balas chat saya seperti ini, katanya “Jangan membebani Kelurahan”. Padahal pas itu akta anak saya di hilangkan di kelurahan ini!,” unggah Zizi dalam cuitan Twitternya. 

Pada postingan itu, Zizi turut mencantumkan potongan layar WhatsApp-nya dengan kontak Pak Danu yang diketahui sebagai staff Kelurahan. Dalam pesan singkatnya, yang bersangkutan memintanya untuk mengurus berkas kehilangan di polisi.

Selain itu, Zizi juga mengirimkan pesan jika ia telah mengurus surat-surat melalui E-Capil. Namun, ia malah mendapatkan tanggapan agar tidak membebani pihak kelurahan untuk mengurus keperluanya.

“Berkas lainya mohon diambil (surat kehilangan kepolisian) dll. Jangan membebani kelurahan,” tulis pegawai tersebut. 

Postingan di akun Twitter @ZiziSantoso itu pun mendapatkan bergam komentar dari warganet. Mayoritas dari mereka, menanggapi dengan pengalaman serupa namun berbeda tempat.

Salah satunya, akun @dharma_poetra mengatakan pernah mendapatkan pengalaman hampir sama saat akan pindah domisili. Ia mengaku sempat di persulit pegawai Kelurahan Petemon.

“Dulu saya sempat bermasalah ketika mau ngurus surat pindah domisili, di persulit oknum kelurahan petemon. Apa yang saya lakukan, saya ngadu ke ombudsman jawa timur, hingga lurahnya di panggil oleh ombudsman,” balas @dharma_poetra.

Warganet lain, @finifuglass yang mengaku juga warga Medokan, mendapat perlakuan serupa dari kelurahan. Ia menyebut, pegawai di sana tidak menerapkan Standard Operasional Perusahaan (SOP) yang jelas.

“Sebagai warga medokan juga, tak akuin kelurahane ruwet. Judes2 pula. Pernah ngurus nikah kyk ga ada SOP jelas, org di suruh mondar-mandir ngurus dokumen ini itu nggak sekalian nginfo di depan, pas terakhir2 ada form yg ketinggalan dikasih ke aku padahal harus ttd RT RW dll,” kata @finifuglass.

Karena itu, pihak Kecamatan Rungkut bakal memanggil staf Kelurahan Medokan Ayu yang bermasalah. Camat Rungkut, M. Habib mengatakan kejadian serupa tidak hanya terjadi kali ini saja. Bahkan, ia berkali-kali mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan Medokan Ayu.

“Kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya sudah saya ingatkan untuk melayani warga dengan hati dan humanis,” ungkap Habib kepada media, Rabu (13/7/2022).

Oleh karena itu, Habib berencana untuk memanggil ASN yang bersangkutan ke kecamatan. Ia di minta untuk melakukan klarifikasi terkait kabar yang viral di media sosial tersebut.

“Hari ini saya panggil beliau saya klarifikasi kalau memang benar begitu ya nanti saya beri sanksi berat,” kata Habib.

Ia menjelaskan, apabila kejadian tersebut benar, maka akan segera di ambil tindakan. Bahkan, ia berencana melimpahkan perkara itu ke pihak Inspektorat Pemkot Surabaya.

“Sanksinya itu ada sanksi sedang ringan berat tergantung nanti kami dari limpahkan ke inspektorat. Kasusnya akan dlihat lagi,” pungkas Habib.(ang/r7)

Loading...

baca juga