D-ONENEWS.COM

Selama 2 Bulan Polres Lumajang Tangkap 33 Tersangka Narkoba, Salah Seorang Oknum Kepala Dusun

Lumajang,(DOC) – Polres Lumajang menangkap 33 tersangka penyelanggunaan narkoba dalam waktu kurun dua bulan Mei hingga Juli.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengaktakan, dari 12 laporan, polisi berhasil mengamankan 33 orang tersangka terdiri dari 29 orang pengedar dan 4 orang pemakai.

“Untuk kategori masing-masing tersangka dengan usia paling tua 57 tahun dan paling muda 20 tahun. Semua tersangka berasal dari wilayah Lumajang,” ujar Dewa kepada awak media saat menggelar konfersensi pers, Senin (18/7/2022).

Ia menyebut total barang bukti yang di sita yakni sabu-sabu seberat 22,78 gram, dan okerbaya 14.139 butir, serta 10 alat hisap sabu.

“Kami juga mengamankan sebanyak 24 handphone, sepeda motor 7 unit dan uang uang senilai Rp. 8 juta 2 ribu rupiah,” beber Dewa.

Selain mengamankan narkotika jenis sabu dan okerbaya, pihaknya juga mengamankan barang bukti ganja sebanyak 500 gram dari Sumatera. Namun karena tersangka di Sumatera berhasil di tangkap, polisi akhirnya kesulitan untuk mengamankan siapa penerima ganja tersebut.

“Alamat yang di terapkan fiktif. Dan nomer handphone yang di sematkanpun tidak bisa di hubungi. Ini jaringan yang Sumatera tertangkap, akhirnya yang di Lumajang tidak berani ngambil, kita sudah tunggui beberapa hari, akan tetapi kita cuma dapat barangnya saja untuk diamankan, nanti akan kami sertakan juga di waktu pemusnahan,” ungkapnya.

Kapolres menambahkan, dari 33 pelaku narkoba salah satunya di antaranya adalah oknum kepala dusun berinisial RF asal Desa Nguter Kecamatan Pasirian. Dari tangan tersangka polisi mengamankan sabu seberat 3,59 gram. Di duga oknum tersebut adalah pengedar.

“Ini satu contoh yang tidak bisa jadi panutan karena merusak generasi bangsa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dewa menegaskan, pihaknya tidak akan pernah berhenti, dan akan terus bekerjasama dengan BNN Kabupaten Lumajang untuk mengungkap bandar-bandar besar.

“Kita akah terus berusaha untuk menangkap, dimana ada informasi akan terus kita kejar bandar besarnya. Tidak hanya mengungkap dengan cara undercover buyer. Kalau bisa bandarnya. Karena dulu sudah pernah terungkap produsennya di sini. Ini juga kita sudah bekerja sama dengan Polres yang ada di Jawa timur. Misalkan ada informasi yang bisa sama-sama diungkap,” pungkasnya.(imam)

Loading...

baca juga