D-ONENEWS.COM

Warga Sambikerep Citraland Tolak Rencana Pendirian Sekolah Logos 7 Lantai

Surabaya,(DOC) – Terbentang spanduk yang mengatasnamakan warga Sambikerep Citraland Surabaya di depan ointu gerbang cluster Taman Puspa Raya.

Spanduk itu bertuliskan, penolakan warga atas pembangunan sekolah Logos di lahan kosong sebelah pintu gerbang perumahan tersebut.

Ketua RW-8, Sambikerep Citraland Surabaya, Bambang mengatakan, rencananya lahan kosong itu akan di bangun sekolah Logos untuk SD, SMP dan SMA setinggi 7(tujuh) lantai. Dengan kapasitas daya tampung sekitar 800 siswa.

Menurut Bambang, warga kuatir akan timbul dampak sosial baru, ketika sekolah Logos tersebut beroperasi nanti. Sehingga mereka melakukan penolakan.

“Sekarang di daerah sekitar lokasi sudah cukup macet. Apalagi ini merupakan jalan utama termasuk untuk warga Bukit Palma. Warga kuatir terganggu kenyamanannya dengan berdirinya sekolah ini. Pastinya akan bertambah macet,” kata Bambang.

Warga juga berencana melakukan perlawanan, apabila bangunan sekolah Logos itu di paksa untuk berdiri.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Surabaya, Josiah Michael tak menampik rasa kekuatiran warga terhadap rencana pembangunan sekolah Logos.

Menurut politisi PSI Surabaya itu, warga RW-08 Sambikerep Citraland akan merasakan dampak kemacetan lebih parah, setelah sekolah Logos beroperasi nanti. Apalagi posisi gedung berada di depan pintu gerbang perumahan yang mengganggu akses warga RT-01,02,03,04 dan RW-08.

“Jadi bayangkan tingkat keruwetannya. Polusi suara, udara dan dampak sosial lainnya. Dulu warga membeli rumah di wilayah ini, karena ingin tenang,” ungkap Josiah.

Ia berharap ke pemerintahn kota (Pemkot) Surabaya untuk mengkaji lebih dalam, jika hendak menerbitkan izin pembangunan sekolah Logos. Mengingat dampak kemacetan dan rawan terjadinya kecelakaan yang akan di timbulkan kedepan.

“Di lokasi itu, selain macet juga rawan kecelakaan. Sebaiknya Pemkot mengkaji penerbitan izin pembangunan sekolah. Apalagi warga sangat berkeberatan,” pungkasnya.(r7)

 

Loading...

baca juga