D-ONENEWS.COM

Bertambah Banyak Warga Jalani Rapid Tes, Pemkot Mencatat Ada 9.773 Orang

Surabaya,(DOC) – Setelah warga Rungkut Lor dan Rungkut Kidul menjalani rapidtest (test cepat) massal Covid-19, imbas klaster pabrik rokok Sampoerna dengan hasil ratusan warga dinyatakan reaktif, kini Pemkot Surabaya kembali melakukan rapidtest massal terhadap ratusan warga Asemrowo VII dan puluhan pedagang pasar Genteng Surabaya.

Berdasarkan informasi di lapangan, hasil rapidtest warga Asemrowo terdeteksi sekitar 54 orang reaktif yang telah di isolasi ke sebuah hotel dan melakukan swab test. Sementara untuk para pedagang pasar Genteng, hasil rapidtestnya terdapat 25 pedagang yang reaktif.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan rapid test terhadap para pedagang pasar Genteng, karena sebelumnya terdapat seorang pedagang yang terkonfirmasi positif virus corona.

Kedepan, Pemkot akan terus memantau kondisi perkembangan warga di masa pandemic Covid-19, utamanya bagi warga yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif. Seperti warga di kawasan Rungkut dan Asemrowo yang sudah menjalani rapid test secara massal.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, warga di kawasan Rungkut Lor sudah dilakukan rapid test sebanyak 176 orang. Dari jumlah tersebut, 74 diantaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. “Jumlah tersebut khusus untuk wilayah Rungkut Lor ya,” tandas Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/5/2020).

Sedangkan untuk wilayah Rungkut Kidul, kata dia, jumlah rapid testnya sebanyak 149 orang. Rinciannya adalah 70 warga berstatus negatif dan 79 lainnya lagi dinyatakan reaktif. Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk, total sebanyak 149 orang yang dilakukan rapid test. Dari angka itu, 96 hasilnya negatif dan 53 orang reaktif.

“Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 dan negatif 112,” katanya.

Sampai saat ini warga yang telah menjalani rapid test sebanyak 9.773 orang. Menurut Febri, bagi warga yang dinyatakan reaktif pihaknya segera menindaklajuti dengan swab test.

“Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan swab test. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar,” urai Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.

Ia juga menjelaskan soal rapid test massal yang digelar di sejumlah pasar, di Pasar Genteng, Pasar Simo dan Simo Gunung, serta Pasar Keputran.

“Untuk hasilnya yang Pasar Genteng total rapidnya ada 50, yang reaktifnya ada 25 orang. Pasar Keputran ada 15 reaktif dari 50 orang,” paparnya.

Digalakkannya rapid test ini bertujuan agar dapat memisahkan mana warga yang negatif dan reaktif. “Karena setelah reaktif, langsung kita tempatkan di hotel agar terpisahkan dari yang negatif itu sampai hasil swabnya keluar,” paparnya.

Di samping itu, Feny menyebut, rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan dan kurvanya mampu menurun. “Ini terlihat banyak ya, karena kita baru punya rapid test. Test PCRnya juga bertambah di Institute of Tropical Disease (ITD), Rumah Sakit Premiere dan Rumah Sakit Adi Husada,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya juga berharap, masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya. Terutama tetap menerapkan physical distancing, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. “Disiplin pakai masker, menghindari gerombolan, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, perilaku hidup bersih dan sehat harus dilaksanakan,” pungkas dia.(robby/hm)

Loading...

baca juga