Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, meninjau langsung pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Jagir, Surabaya, Senin(10/2/2025).
Program ini merupakan bentuk nyata pemenuhan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Pratikno berdialog langsung dengan warga yang hadir. Ia menegaskan bahwa pendekatan preventif lebih baik di bandingkan kuratif. “Upaya pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Sebelum sakit, kita sudah bisa melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Program CKG merupakan bagian dari realisasi janji kampanye Presiden Prabowo pada 8 November 2023, yang menegaskan bahwa layanan kesehatan harus diberikan secara gratis. CKG menjadi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) kedua setelah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menko PMK menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat, dari “sakit dahulu baru berobat” menjadi “periksa kesehatan sebelum sakit”. Program ini ditargetkan menjangkau lebih dari 281 juta penduduk Indonesia, tanpa pengecualian bagi semua kategori usia dan profesi, termasuk bayi, lansia, penyandang disabilitas, petani, nelayan, buruh, hingga aparatur sipil negara (ASN).
“Mencegah sebelum jatuh sakit jauh lebih baik. Inilah yang terus kita dorong, agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya,” tambahnya.
Surabaya Jadi Contoh Integrasi Layanan Kesehatan
Menko PMK juga mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang telah mengintegrasikan layanan kesehatan hingga ke tingkat Rukun Warga (RW). “Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah, khususnya Kota Surabaya, yang sudah menugaskan tenaga kesehatan hingga level RW,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa program CKG sejalan dengan kebijakan Pemkot, seperti Universal Health Coverage (UHC) yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga ber-KTP Surabaya, serta program Satu RW Satu Nakes.
“Sejak awal kami sudah menjalankan pemeriksaan kesehatan gratis berbasis KTP dan Satu RW Satu Nakes. Alhamdulillah, program ini kini di perkuat oleh pemerintah pusat,” kata Wali Kota Eri.
Menurut Wali Kota Eri, pelaksanaan CKG menjadi bukti bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas pemerintah. Hal ini juga sejalan dengan visi pembangunan Kota Pahlawan yang menitikberatkan pada penguatan SDM yang sehat dan berkualitas. “Saya sangat bahagia melihat CKG berjalan di Surabaya. Ini adalah langkah luar biasa untuk menciptakan SDM yang sehat dan kuat, demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Pada tahap awal, pelaksanaan CKG di Surabaya dilakukan di seluruh puskesmas. Warga yang berulang tahun mulai Januari 2025 dapat mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat atau langsung ke puskesmas.
“Tidak semua warga familiar dengan aplikasi, maka Kader Surabaya Hebat (KSH) akan membantu proses pendaftaran. Inilah peran penting Satu RW Satu Nakes,” tambahnya.
Maksimalkan Akses Kesehatan Tanpa Antrian
Cak Eri juga berkomitmen untuk meminimalkan antrean di puskesmas dengan memperkuat layanan kesehatan di tingkat RW. “Target saya, ke depan tidak ada lagi antrean panjang di puskesmas atau kendala rujukan. Satu RW Satu Nakes menjadi solusi agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan kesehatan,” jelasnya.
Semua puskesmas di Surabaya telah siap melaksanakan CKG, termasuk layanan screening dan pemeriksaan laboratorium. Jika stok reagen habis, pasien akan di rujuk ke puskesmas terdekat tanpa biaya tambahan. “Semua warga yang ingin melakukan CKG di hari ulang tahun mereka pasti akan diterima. Tidak ada batasan. Jika ada kendala ketersediaan alat, kami akan segera mencarikan solusi,” tegasnya.
UNICEF Dukung Penuh Program CKG
Pjs Kepala Kantor UNICEF untuk Pulau Jawa, Dr. Armunanto, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap program CKG. Menurutnya, program ini berperan penting dalam memastikan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
“Seluruh peserta menjalani berbagai pemeriksaan, mulai dari berat badan, lingkar perut, tekanan darah, gula darah, asam urat, hingga kolesterol. Ada juga layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) untuk mengetahui status HIV serta screening TB,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yang di picu oleh pola hidup tidak sehat. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin melalui CKG menjadi langkah strategis dalam mencegah PTM.
Dengan adanya CKG dan berbagai program kesehatan gratis lainnya, Wali Kota Eri berharap masyarakat Surabaya semakin peduli terhadap kesehatan mereka. “SDM yang sehat akan membangun bangsa yang lebih kuat. InsyaAllah, dengan program ini, Surabaya dan Indonesia akan menjadi lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.(r7)





