Surabaya,(DOC) – Dugaan adanya mafia perizinan di lingkungan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya langsung ditangani Korps Adhyakaa yang berkantor di jalan Sukomanunggal Surabaya.
Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya mulai mengusut kasus yang melibatkan oknum ASN di instansi tersebut.
Namun, untuk sekarang ini, pihak Kejari belum berani membeberkan secara rinci pengusutan perkara itu.
“Taseh proses, skedap (masih proses, sebentar),” pungkasnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, oknum ASN di Dinkopdag Kota Surabaya diduga telah menjadi mafia perizinan.
Kasus tersebut telah menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk lembaga legislatif Surabaya dan pihak Kepolisian.(r7)
Pemkot Surabaya sudah banyak, kok masih tega menjadi mafia perizinan, apa dia lupa sumpah dan janjinya sebagai ASN. Sungguh miris!” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos membenarkan bahwa ada salah satu stafnya yang bermain dengan perizinan.
Namun, ia mengaku belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut karena hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
“Iya itu benar, tapi kami mohon izin untuk mendalami dulu,” kata Bang Yos-sapaan Fauzie Mustaqiem Yos.
Surabaya Danang Suryo Wibowo belum berani membeberkan secara rinci mengenai pengusutan perkara tersebut.
“Taseh proses, skedap (masih proses, sebentar,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, oknum ASN di Dinkopdag Kota Surabaya diduga jadi mafia perizinan.
Informasi itu diungkap oleh sebuah komunitas Peduli Surabaya yang mendapat curhatan dari korban.
Awalnya korban mengurus perizinan dan mendapatkan izin outletnya. Tapi ketika dicoba barcode-nya, ternyata tidak berfungsi.
Begitu juga SIUP yang diberikan, bukan milik outlet yang diurus izinnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos membenarkan bahwa ada salah satu stafnya yang bermain dengan perizinan.
“Iya itu benar, tapi kami mohon izin untuk mendalami dulu,” kata Bang Yos-sapaan Fauzie Mustaqiem Yos.(r7)