D-ONENEWS.COM

Konseling Gratis Problem Rumah Tangga di Puspaga Siola

puspaga2Surabaya,(DOC) – Warga Kota Surabaya kini tak perlu bingung mencari tempat konsultasi masalah keluarga, pendidikan atau bimbingan sebelum menikah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sekarang telah membuka Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Surabaya.
Kehadiran Puspaga ini selaras dengan predikat Surabaya sebagai kota yang mengedepankan kesetaraan gender, anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga persoalan trafficking atau perdagangan manusia.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika meresmikan Puspaga yang berada di lantai II gedung Siola, Senin (9/1/2017), mengatakan, penanganan masalah keluarga harus lebih komprehensif.
Seringkali anak menjadi tumpuan masalah jika ada persoalan. Tak jarang para orang tua menyalahkan anak dengan menyebut anak nakal.
Padahal, menurut Wali Kota,  keluarga mempunyai andil dalam membentuk kenakalan anak semisal keluarga yang tak harmonis dan tidak peduli kondisi anak.
“Permasalahan anak itu semakin lama semakin kompleks. Karena itu, kami siapkan wadah sehingga masalah itu bisa diselesaikan. Harapan saya, Puspaga ini bisa menjadi jujugan bagi keluarga yang mengalami masalah apapun. Dari mulai sebelum pernikahan sampai menikah, hingga punya anak. Semuanya bisa dikonsultasikan di sini,” tegas wali kota.
Dalam peresmian Puspaga tersebut, Wali Kota juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan beberapa pelajar yang hadir.
Ia berpesan agar keberadaan Puspaga dapat disebarluaskan di kalangan pelajar melalui sosial media. “Sebarkan ke teman-temannya. Kalau ada masalah datang ke sini. Jangan malu atau takut,” sambung Nenek satu cucu ini.
Peresmian Puspaga ini juga menambah fungsi Siola yang sebelumnya sudah digunakan sebagai kantor sejumlah SKPD dilingkungan Pemkot Surabaya, termasuk pusat pelayanan perizinan usaha dan pengurusan dokumen  kependudukan.
Nampak hadir dalam peresmian Puspaga, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol. Muhammad Iqbal, Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Surabaya, Nanis Chairani,  Kepala Dinas Pendidikan, M. Ikhsan, dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, Martadi.
“Puspaga ini bukan sekadar melengkapi kota layak anak dan kesetaraan gender. Tapi juga bisa dikembangkan untuk hal lain semisal konsultasi ekonomi keluarga,” cetus Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Bapemas KB, Nanis Chairani menjelaskan, ruang Puspaga disekat sesuai fungsinya, seperti ruang Curhat, konseling anak, konsultasi hukum, hingga konsultasi menikah. “Kita bisa bergandengan tangan dan memecahkan masalah secara bersama-sama,” ujar Nanis.
Dikesempatan itu, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi sangat mengapresiasi keberadaan Puspaga. Mengingat mendidik anak harus di mulai dari lingkungan keluarga sehingga perannya sangat penting.  “Persoalan anak-anak itu disebabkan karena persoalan keluarga. Puspaga ini menjadi tempat untuk pembelajaran dan terus melakukan pelayanan pendidikan keluarga. Jadi yang diperhatikan bukan hanya kuratif, tetapi juga preventif nya,” ujarnya.
Ia menyarankan, agar keberadaan Puspaga nanti jumlahnya ditambah, bukan hanya di gedung Siola saja. “Puspaga ini juga harus punya agenda untuk mendekat ke masyarakat. Supaya orang Benowo nggak perlu jauh-jauh ke sini. Puspaga beserta kru nya buat jadwal ke kecamatan mana, ada konsultasi. Sehingga penetrasi nya lebih terasa. Nanti bisa bekerja sama dengan camat atau PKK maupun LSM,” pungkas Martadi.(hms/r7)

Loading...

baca juga