D-ONENEWS.COM

Labfor Polda Jatim Nyatakan Korban Mutilasi di Malang Karena Sakit

Malang,(DOC) – Penemuan mayat termutilasi di Pasar Besar lantai 2, Kota Malang, motifnya telah terkuak.

Dari pemeriksaan terhadap jenazah oleh Labfor Polda Jawa Timur, ternyata korban berjenis kelamin wanita ini meninggal bukan disebabkan pembunuhan.

Kasus mutilasi yang terjadi pada Selasa (14/5/2019), melibatkan korban wanita yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Korban dimutilasi menjadi enam bagian. Tak beberapa lama, polisi menciduk Sugeng yang kala Itu diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan,  korban meninggal karena mengidap penyakit paru-paru akut. Hasil ini diperoleh dari otopsi jasad korban oleh Labfor Polda Jawa Timur.

“Pemeriksaan sementara doktoral forensik kita katakan yang bersangkutan meninggal karena penyakit paru-paru akut,” kata Barung, Jumat(17/5/2019).

Berdasarkan hasil itu, kata dia, pihak kepolisian memastikan tidak ada tindakan pembunuhan dalam kasus ini. Barung mengatakan, Sugeng, 49 tahun, terduga pelaku melakukan mutilasi selang tiga hari setelah korban meninggal akibat penyakitnya.

“Jadi, tidak ada pembuhunan. Mutilasi yang terjadi karena korban sudah meninggal tiga hari. Mutilasi dilakukan di bagian kaki, leher dan siku. Setelah itu dilakukan mutilasi lengan-lengan. Lalu, potongan-potongan Itu dibawa ke bawah tangga,” tambahnya.

Sugeng sendiri mengaku melakukan mutilasi itu karena mendengar bisikan. Maka, kini polisi masih mendalami kasus ini dengan melibatkan sejumlah psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan Sugeng.

Terkait identitas korban, kata Barung, polisi masih berupaya untuk mengungkapnya.

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, tidak banyak tanda yang bisa membantu mengenali siapa sesungguhnya perempuan tersebut.

Polisi juga tidak menemukan kartu identitas di sekitar lokasi temuan jasad korban. Kondisi tubuh korban yang sudah membusuk, juga mempersulit tim identifikasi. Dampaknya, kesulitan pula untuk mengambil sidik jari korban.

“Kami belum bisa memastikan siapa korban ini. Pelaku hanya menyebut perempuan itu asal Maluku, tidak ada nama,” kata Asfuri.(hadi/r7)

Loading...