D-ONENEWS.COM

Mensos Risma Temukan Lagi Ribuan Penerima Bansos Bermasalah di Kabupaten Bandung

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Kabupaten Bandung
Foto : Mensos Risma di gedung SLRT Saroeng Kabupaten Bandung bersama jajaran Komisi VIII DPR RI

Bandung,(DOC) – Saat melakukan kunjungan kerja pencairan bantuan sosial (Bansos) di Gedung Sistem Pelayanan Terpadu (SLRT) Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat, bersama Komisi VIII DPR RI, Jumat(27/08/2021), Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menemukan lagi penyaluran Bansos bermasalah.

Mantan Wali Kota Surabaya itu, menemukan hampir ribuan para penerima manfaat yang tak bisa mendapat pencairan Bansos. 

Dengan wajah yang nampak kesal dan geram, Mensos Risma bertanya kepada jajaran Pemkab Bandung yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan dan Kepala Dinas Sosial, Nina Setiana, kenapa masih ada warga belum terdistribusikan Bansos.

Bu Risma panggilan akrab Mensos Risma menegur para pendamping program keluarga harapan (PKH), perwakilan bank penyalur dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan pihak-pihak terkait yang mengurusi distribusi Bansos di wilayah kabupaten Bandung. Mensos Risma dan Jajaran Komisi VIII DPR RI memberi target penyaluran Bansos selesai Senin dan Selasa pekan depan.

Awalnya, Mensos Risma meminta para pendamping dan jajaran Pemkab Bandung untuk menjemput satu-persatu para penerina manfaat yang tersebar diberbagai kecamatan. Bahkan ia rela meminjamkan mobil dinasnya untuk digunakan menjemput para penerima manfaat.

“Pakai mobil saya kalau perlu. Saya tunggu disini , biar nanti langsung diurus dan dicairkan,” ucap Mensos Risma geram.

Jarak tempuh perjalanan antara Gedung Sistem Pelayanan Terpadu dengan rumah para penerima manfaat, paling jauh memerlukan waktu antara 1,5 jam. Namun Mensos tetap nekat menunggu para penerima manfaat di jemput.   

Dalam kesempatan itu, Bu Risma panggilan akrab Mensos, menyatakan, bahwa selama ini pihaknya konsentrasi dan fokus pada penyaluran karena uangnya cukup besar, sehingga pihaknya harus berhati-hati untuk proses penyaluran sampai bulan Juli 2021.

“Saat ini sudah agak longgar, sehingga kami bisa melakukan monitoring ke lapangan. Saya melihat banyak sekali (permasalahan) dan itu masih banyak lagi di beberapa daerah yang kondisinya memang sama karena itu kita harus memecahkan satu per satu, permasalahan tadi,” kata Mensos.

Ia berharap permasalahan tersebut bisa selesai Senin dan Selasa pékan depan, soal pembagian maupun alamat-alamat yang tidak jelas.

“Data yang saya lihat di data kependudukan, memang alamatnya terdapat hanya kampung saja. Kenapa bank juga (bermasalah) tidak mau karena alamatnya tidak ada RT/RW, hanya kampung saja,” ujarnya.

Dipikirnya, lanjut Mensos Risma, untuk memecahkan masalah tersebut bisa ditangani oleh PT Pos.

“Pikiran kita di PT Pos itu bisa, ternyata PT Pos pun punya masalah. Maka dari itu akan diselesaikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung dan Disdukcapil Kabupaten, di Senin-Selasa,” tambahnya.

Mensos Risma akan terus memantau progres perbaikan data dan penyaluran Bansos di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

”Nanti saya akan pantau kondisinya, progresnya, akan seperti apa. Pasti saya pantau, kan tidak harus datang ke sini, bisa lewat telpon,” tandasnya.

Menurut Mensos, waktunya akan diperpanjang, apabila prosesnya belum selesai pada waktu yang ditentukan itu.

“Tapi kita harus punya jadwal, nanti saya ngomong seminggu terus seminggu lagi jadi lama,” tegasnya.

Mensos juga menjelaskan, soal perbaikan data dari daerah saat ini dilakukan perbulan dan dirinya memberi kesempatan sampai minggu ketiga.

“Minggu ketiga kita tutup, kenapa? Karena kita butuh proses pencairan di minggu keempat, sehingga bulan berikutnya bisa tepat,” ujanya.

Ia mengakui, jika saat proses pendataan berjalan, sering kali ada data orang ssudah meninggal.

“Ini akan konsinyering oleh Dinas Sosial dan Disdukcapil untuk dipadamkan, kan gak bisa serta merta kita hapus. Misalkan masih miskin, istri atau suami meninggal, ya bantuannya turun ke istri atau suaminya,” terang Bu Risma.

Tapi ditegaskan Risma, hal itu harus ada perbaikan data karena nanti ada proses untuk pencairan itu.

“Kalau tidak ada ahli warisnya, itu bisa diganti baru. Tergantung daerah, karena keputusan untuk penerima manfaat itu ada di daerah bukan di kami,” katanya.

Selain itu adanya bantuan yang salah alamat, kemungkinan penerima bantuan tersebut sudah pindah tempat.

“Banyak yang lapor ke saya, kok saya enggak nerima, ternyata dia pindah dan enggak lapor ke lurah, RT, RW. Gimana tahunya. Biar mereka nanti yang pindah kemudian enggak nerima lapor, nantikan bisa kita telusuri karena kalau tidak lapor bagaimana bisa tahu,” ucapnya.

Risma mengatakan, ,Senin dan Selasa untuk pendataan itu dilakukan oleh Dinas Sosial dan Dispendukcapil kabupaten Bandung.

“Tapi juga minta bantuan TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan) untuk membantu proses itu. Mudah mudahan hari ini, kartu yang sudah jadi dari bank, bisa didistribusikan,” pungkasnya.(r7)

Loading...

baca juga