D-ONENEWS.COM

Soal Bantuan Untuk Rohingya, Ini Kata Panglima TNI

Jombang (DOC) – Imbas konflik yang terjadi di Rohingya Myanmar sampai juga ke Indonesia. Bantuan kemanusiaan yang dikirim pemerintahan Jokowi dianggap pencitraan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Apa kata Panglima TNI soal Rohingya ini?
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan pengiriman bantuan untuk pengungsi Rohingya sudah mulai dilakukan. Hal itu disampaikan jenderal bintang empat tersebut usai melakukan ziarah di makam mantan Presiden RI ke-4, Almarhum KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), Senin (18/9).
Ia menjelaskan, bantuan yang dikirim melibatkan unsur TNI untuk pengamanan. “Ada pasukan dari Paskhas TNI AU yang membantu proses pengiriman bantuan untuk Rohingya. TNI ikut terlibat, karena untuk menyerahkan bantuan butuh tenaga khusus dan kami terjunkan Paskhas,” ujarnya.
Proses pengiriman bantuan, kata dia, dilakukan secara bertahap. “Kemarin sudah dikirimkan bantuan untuk Rohingya. Ke depan masih ada lagi bantuan yang diakomodasi pemerintah dan tetap pengirimannya dikawal oleh TNI,” tuturnya.
Seperti diketahui, bantuan kemanusiaan Indonesia yang ditujukan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh dilaporkan telah diterima oleh Dhaka. Bantuan itu akan segera dikirimkan ke kamp pengungsi yang berada di dekat perbatasan Bangladesh dan Myanmar.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, bantuan Indonesia kepada Kepala District Administration Chittagong, Zillur Rahman Chowdhury pada tanggal 14 September lalu. Sampai dengan 16 September 2017 sebanyak 54 ton bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Chittagong dalam enam kali pengiriman, yang diangkut pesawat C-130 TNI AU.
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa beras sebanyak 30 ton, selimut sebanyak 14.000 buah, makanan siap saji sebanyak 2.004 paket, tenda besar sebanyak 20 unit, tanki air fleksibel sebanyak 10 unit, family kit sejumlah 600 paket, pakaian sebanyak 900 paket, dan satu ton gula pasir.
Bantuan Indonesia yang sudah tiba dalam empat kali pengiriman. Pertama antara tanggal 14-15 September 2017, yang telah dipindahkan dari Bandara Chittagong ke gudang Pemerintah District Administration di Cox’s Bazar, bersama dengan bantuan dari beberapa negara lain seperti Maroko, India, dan Iran yang datang pada saat bersamaan.
Saat disinggung mengenai bantuan pasukan perdamaian, Jenderal Gatot menegaskan siap untuk mengirimkan pasukan. “Kami siapkan pasukan jika ada permintaan. Sampai sekarang permintaan saja belum ada,” ungkapnya.
Meski demikian, kata mantan Pangdam V Brawijaya tersebut, tak menutup kemungkinan TNI memberangkatkan pasukan perdamaian ke Myanmar. “Kemungkinan itu pasti ada karena undang-undang kita mewajibkan, tetapi itu semua tergantung PBB, pasukan perdamaian di bawah kendali PBB,” kata Gatot.
Gatot mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menjalin komunikasi dengan PBB perihal rencana pengiriman pasukan tersebut. Namun, dia menyatakan siap mengirim pasukan TNI jika sewaktu-waktu mendapatkan perintah dari PBB. “Kami siap siaga setiap saat PBB minta, kami siap dan dengan senang hati,” ujarnya. (D01)

Loading...

baca juga