Jakarta,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengajak kepada seluruh jajarannya untuk menggelorakan spirit kemerdekaan dan gotong royong dengan mengakselerasi berbagai layanan sosial di tengah masyarakat, terlebih di saat pandemi Covid-19 masih melanda Ibu Pertiwi.
Menindaklanjuti ajakan tersebut, Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) sebagai perpanjangan tangan Kementerian Sosial semakin giat menjangkau masyarakat kurang mampu. Berbagai layanan pun diberikan mulai dari membantu proses penyaluran bantuan sosial hingga konsolidasi dengan berbagai pihak terkait untuk verifikasi dan validasi data bantuan sosial.
Salah satunya dilakukan oleh Puskesos Mekar Tanjung di Desa Tanjungpura, Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Selama masa pandemi, Puskesos Mekar Tanjung memastikan kemudahan akses Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) terhadap multiprogram atau layanan.
“Kami telah melakukan pendataan bantuan sosial, pembaruan data anak yatim, data disabilitas, data jompo, data anak terlantar, dan koordinasi dengan RT/RW dalam verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ungkap Andi, Koordinator Puskesos Mekar Tanjung, Minggu(8/8/2021).
Tak hanya itu, Andi dan tim juga melakukan integrasi layanan sosial di daerah yang menjadikan fungsi layanan menjadi lebih responsif dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Tak tanggung-tanggung, dengan menggandeng Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terjun langsung ke lapangan untuk menyerahkan bantuan sosial berupa alat kesehatan bagi warga yang sakit.
Hal serupa juga dilakukan oleh Puskesos Insan Mandiri di Desa Jurang Jaler, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Koordinator Puskesos Insan Mandiri, Khairul Isnaeni, mengatakan bahwa selama pandemi Puskesos Insan Mandiri terlibat aktif dalam mendata warga penerima bantuan sosial bekerjasama dengan Operator SIKS-NG Desa. Juga, ia dan tim membantu proses penyaluran Bantuan Sosial Beras bagi KPM PKH dan BPNT pada Sabtu (1/8).
“Dari sekian kendala ditemukan di lapangan, yang terbesar adalah kita tidak bisa mengakomodir seluruh masyarakat yang terdampak pandemi untuk mendapatkan bantuan sosial,” tuturnya.
Spirit kemerdekaan dan gotong royong menjadi motivasi bagi Andi maupun Isnaeni untuk terus berupaya agar memberikan layanan optimal bagi masyarakat kurang mampu, sehingga kapasitas perlindungan sosial bisa ditingkatkan melalui sinergitas antara Puskesos dan pemerintah. Termasuk, dukungan pelatihan SDM dan fasilitasi sarana dan prasarana yang memang dibutuhkan guna mencapai tujuan tersebut.
“Semoga penanganan kesejahteraan sosial semakin baik mengingat peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi warga miskin dan rentan miskin merupakan salah satu prioritas nasional pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan di Tanah Air,” pungkas Andi.(hm/r7)