Surabaya,(DOC) – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengapresiasi semangat gotong royong yang terus di gaungkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam membangun Kota Pahlawan. Menurutnya, semangat kebersamaan ini harus terus berlanjut untuk mewujudkan Surabaya yang lebih maju.
“Saya menangkap pesan yang sangat baik dari Pak Wali Kota untuk memulai pemerintahan periode kedua dengan semangat gotong royong. Seperti yang sudah terbukti di periode pertama,” ujar Adi di Surabaya, Selasa(4/3/2025).
Adi mencontohkan keberhasilan Surabaya bangkit dari pandemi COVID-19 sebagai buah dari kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat. “Semangat (gotong royong) ini betul-betul di tunjukkan oleh Wali Kota Surabaya,” tegasnya.
Namun, ia juga menyoroti tantangan besar dalam hal pendanaan. Dengan APBD Surabaya 2025 yang telah di sahkan sebesar Rp12,3 triliun. Jumlah tersebut di nilai belum cukup untuk membiayai seluruh program pembangunan yang di rencanakan.
“Dari total APBD Rp12,3 triliun, kebutuhan belanja sudah mencapai sekitar Rp9 triliun. Sementara sektor pendidikan memerlukan Rp2,5 triliun, di tambah berbagai item lain yang harus di prioritaskan,” jelas Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP ini.
Untuk itu, DPRD Surabaya akan berdiskusi dengan Wali Kota Eri guna menyusun skala prioritas pembangunan yang dapat di jalankan dalam keterbatasan anggaran.
“Nanti Pak Wali Kota akan bertemu dengan DPRD Surabaya untuk mengkonsultasikan kira-kira apa hal yang menjadi prioritas di kerjakan,” tambah Adi.
Perlu Strategi Pengelolaan Fiskal
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya strategi pengelolaan fiskal yang tepat agar program pembangunan tetap berjalan optimal.
“Program kerakyatan. Terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, harus berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur skala menengah-besar yang berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Dengan strategi ini, di harapkan Surabaya bisa terus tumbuh secara ekonomi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Selain itu, kesinambungan fiskal juga menjadi perhatian utama agar pembangunan berkelanjutan dapat terus berjalan.
“Ini semata-mata agar warga Surabaya bisa merasakan dampak pembangunan lebih cepat. Sekaligus menjadi solusi di tengah tantangan pengelolaan fiskal yang tidak mudah,” pungkasnya.(wafik)