D-ONENEWS.COM

Unair Jadi Universitas Pertama yang Boleh Kelola Dana Wakaf

Surabaya (DOC) -Universitas Airlangga kembali membukukan sejarah. Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengeluarkan surat keputusan persetujuan pengelolaan wakaf kepada UNAIR pada Kamis (23/8), di Jakarta. Lebih tapatnya melalui Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) UNAIR. Persetujuan tersebut menjadikan UNAIR sebagai perguruan tinggi pertama sekaligus satu-satunya pengelola wakaf.

Berikut beberapa informasi terkait dengan hal itu, BWI (Badan Wakaf Indonesia) Pusat membacakan keputusan bahwa UNAIR disetujui menjadi nazhir (pengelola wakaf) melalui PUSPAS (Pusat Pengelola Dana Sosial) UNAIR.

Persetujuan tersebut menjadi dasar UNAIR diizinkan mengelola wakaf dan PUSPAS sebagai pelaksana.

Terkait dengan kabar baik itu, Ketua PUSPAS UNAIR Tika Widiastuti menjelaskan bahwa pihaknya, bersama tim yang meliputi Dr Wisudanto sebagai sekretaris PUSPAS UNAIR dan Dr. Sulistya selaku Kepala Divisi Pengembangan, langsung berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan BWI (Badan Wakaf Indonesia).

“Jadi, kami langsung berangkat hari ini (Kamis,23/8) untuk bertemu dengan BWI dan menerima keputusan bersejarah ini. Ketua Umum BWI itu adalah M. Nuh yang juga mantan Menteri Pendidikan,”ujarnya.

Dengan keputusan ini, maka sah sudah UNAIR menjadi Perguruan Tinggi pertama yang disetujui menjadi Nazhir Wakaf atau pengelola wakaf. Hal yang belum dicapai oleh UI, ITB, UGM ataupun kampus-kampus lain.

Dengan status baru itu, mulai saat ini UNAIR sudah langsung bisa mengelola dana wakaf yang diterima. Dengan ini UNAIR sudah bisa menerima donasi cash waqaf (wakaf uang).

Saya berharap target UNAIR masuk 500 world class university (WCU) dapat di-support dengan dana wakaf. Dengan ditunjang UNAIR sebagai perguruan tinggi pertama sebagai nazhir/pengelola wakaf semakin bisa dipercaya alumni dan stakeholder lainnya untuk berwakaf ke UNAIR. Khususnya mendukung pendidikan.

Sementara itu dalam kesempatan yang berbeda, Divisi Pembinaan dan Pemberdayaan Nazir BWI Hendri Tanjung turut mengungkapkan harapan yang sangat besar dengan ditunjuknya UNAIR sebagai universitas pengelola wakaf yang pertama. Berikut beberapa pernyataannya:

Karena memang esensi utama dari wakaf ini adalah pendidikan, jadi, dengan adanya keputusan ini juga teriring harapan yang besar.

Terlebih lagi, UNAIR merupakan salah satu universitas yang memiliki ribuan mahasiswa aktif dan ratusan ribu alumni.

Tentu ini juga akan luar biasa sekali. Jadi, saya berharap semangat UNAIR untuk menjadi pengelola dana wakaf ini bisa bertahan sampai akhir jaman dan menjadi tauladan bagi kampus-kampus yang lain.

Menanggapi persetujuan BWI itu, mewakili rektor, Ketua Pusat Informasi dan Humas Dr. Suko Widodo, menyampaikan bahwa keputusan Badan Wakaf Indonesia itu, selain amanah, juga menjadi motivasi UNAIR untuk terus mengembangkan usaha-usaha sosial. Khususnya kegiatan sosial yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mahasiswa. (kj/gus)

Loading...

baca juga