D-ONENEWS.COM

Managemen Playtopia dan CWS Minta Maaf ke Putra Sulung Mensos Risma

Foto: Fuad Bernardi

Surabaya,(DOC) – Manajemen Playtopia memberikan klarifikasi, sekaligus meminta maaf kepada Fuad Benardi, putra sulung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Menyusul insiden pengusiran anak Fuad yang juga cucu Mensos, saat bermain di Playground di supermall Ciputra Word Surabaya (CWS) beberapa waktu lalu.

Manajemen Playtopia bersama pihak CWS menemui Fuad Benardi dan istrinya di Cafe Bober, Jumat(2/9/2022).

General Manager Playtopia, Tohidin mengaku kaget dengan munculnya pemberitaan tersebut. Ia langsung terbang dari Jakarta menuju Surabaya.

“Saya sangat kaget, kok bisa seperti itu kejadiannya. Sehingga saya langsung berangkat (Jakarta) kesini (Surabaya),” kata Tohidin pada pertemuan itu.

Tohidin mengatakan, bahwa manajemen Playtopia meminta maaf atas pelayanan yang tidak mengenakkan. Ia berjanji kasus ini akan menjadi pelajaran Playtopia untuk melayani lebih baik lagi.

“Ini pelajaran untuk Playtopia. Kami tahu bagaimana kecewanya orangtua. Apalagi untuk anak yang ingin happy fun, tapi orangtua malah kecewa atas pelayanan kami. Ini buat pelajaran berharga buat Playtopia, kami minta maaf,” kata Tohidin.

Menurutnya, pegawai Playtopia yang sedang bertugas pada saat kejadian, di nilai cara menegurnya kepada pengunjung tidak sopan dan lepas kontrol.

“SOP (standard operation procedure) tetap berjalan, sesuai apa yang diharapkan Pemerintah yakni wajib menggunakan masker. Kenyamanan, keselamatan untuk customer yang lain tetap sama. Pegawai tetap kami pertimbangkan,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Fuad Benardi meminta manajemen Playtopia untuk berjanji, memperbaiki SOP pelayanan. Fuad menyatakan, perbaikan ini sangat perlu, agar kejadiaan yang di alaminya dengan keluarganya tak menimpa kepada orang lain.

“Iya pihak Playtopia sudah meminta maaf dan akan memperbaiki SOP tanpa ada perbedaan semua anak. Mereka juga siap menerima saran masukan, supaya lebih baik lagi,” ungkap Fuad.

Petugas Playtopia Kebingungan Saat Mendapatkan Protes

Pada kejadian sebelumnya, Fuad Bernardi mengutarakan kekecewaannya terhadap pelayanan petugas Playtopia di Ciputra World Surabaya. Ia merasa mendapat perlakuan diskriminatif saat anaknya bermain di wahana baru tersebut.

Fuad menceritakan awal kejadiannya, bahwa ia bersama istrinya Erra Masita Maharani masuk ke Playtopia, Rabu (31/8/2022) malam lalu. Mereka hendak mengajak anaknya untuk bermain di salah satu tempat.

Ia mengaku, sejak awal ketika bermain di wahana permainan tersebut, ada peringatan wajib memakai masker. Petugas juga akan menegur sebanyak tiga kali, apabila terdapat pengunjung yang tak mengenakan masker. Berikutnya petugas berhak mengusir.

“Setelah di dalam, anakku memang nggak mau pakai masker. Sudah aku paksa dan itu aku juga sudah di ingatkan. Semenjak masuk, sama petugas kita di ikuti kemana-mana. Padahal istri saya sudah berusaha memakaikan masker ke anak, tapi ya susah,” kata Fuad, Kamis(1/9/2022) kemarin.

Anaknya memang tak mau pakai masker. Menurut Fuad, karena masih kecil usianya sekitar dua tahunan. Bahkan kalau pergi kemana-mana, anaknya selalu mencopot masker yang dipakaikannya.

Pada kejadian itu, petugas wahana mengumumkan lewat pengeras suara, agar semua anak yang bermain harus mengenakan masker.  “Memang sepertinya menyindir anak kami. Tidak berlangung lama akhirnya anak kami di usir keluar. Di usirnya sekitar pukul 19.30 WIB,” ujarnya.

Awalnya, lanjut dia, dirinya tidak mempermasalahkan pengusiran itu karena memang aturanya harus memakai masker. Namun, saat hendak meninggalkan wahana, dirinya menyempatkan diri untuk melihat-lihat di dalam wahana. Ternyata dia menemukan ada dua anak yang tidak memakai masker tidak mendapat teguran dan tidak di awasi petugas. “Jadi ada semacam pembiaran,” keluhnya.

Parahnya lagi, sambung Fuad, ada seorang anak yang di gendong oleh pendampingnya dan tidak mengenakan masker. Posisinya berada di belakang resepsionis. Namun oleh petugas tidak di tegur dan terkesan di biarkan. “Saya merasa ada semacam diskriminasi. Lalu saya mendatangi resepsionis dan protes. Mereka(reseptionis) seperti kebingungan. Ini pertama kalinya kami mendapat perlakuan ini,” kata Fuad.(robby)

Loading...

baca juga