D-ONENEWS.COM

Harga Kebutuhan Sembako di Solo Jelang Lebaran Stabil

Surakarta,(DOC) – TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga pasar tradiional yakni Pasar Nusukan, Pasar Legi ( pasar darurat ) dan Pasar Gedhe. Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wakil Walikota Teguh Prakosa dan Sekda Ahyani berikut OPD terkait, Kapolresta Surakarta dan Dandim 0735 Surakarta melakukan inspeksi mendadak di ketiga pasar tersebut.

Bahan pangan yang dijadikan fokus pantauan ialah daging sapi, telur ayam, daging ayam, minyak goreng, beras, bawang putih dan bawang merah. Harga komoditas pangan strategis itu masih stabil, dan ketersediaan serta pasokan juga masih aman.

Selain menjadi barometer harga komoditas pangan, ketiga pasar tersebut juga merupakan pasar distributor. Dalam sidak di tiga pasar tradisonal tersebut , saat ditinjau Walikota, Wawali dan Teguh, tidak ada kenaikan signifikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat. Kenaikan masih dalam batas kewajaran dan stabil.

“Mungkin ada kenaikan harga barang, daging ayam, beras, telur ayam dan minyak. Tapi yang lain masih stabil di tengah lebaran kenaikan cukup wajar, antara lain ayam Rp. 38 ribu dari Rp.34 ribu. Masyarakat Solo tenang saja,” ungkap Gibran.

Ditambahkan Wawawali Teguh senada mengatakan, harga barang pokok di Pasar Legi yang merupakan pasar kulakan dan induk kebutuhan pokok masyarakat masih stabil.

“Kenaikan seribu, seribu lima ratus, saya anggap daya beli masyarakat masih mampu. Pergerakan harga merangkak hanya nol koma sekian jadi tidak perlu ada kekawatiran,” tandas Teguh.

Saat sidak di Pasar Legi, Teguh mendapatkan pertanyaan seputar selesainya pembangunan bangunan baru Pasar legi. Teguh pun meyakinkan para pedagang pada akhir tahun diharapkan bisa segera digunakan.

Diketahui, Sidak Pasar diintensifkan Di Kota Surakarta mendekati lebaran. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pengendalian harga dan membangun espektasi positif masyarakat selama Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H.”Salah satu program kerja TPID ialah pengendalian harga melalui pemantauan harga komoditas penyumbang inflasi,” jelas Ahyani.

Usai sidak di Pasar Nusukan, Pasar Legi dan Pasar Gedhe, Walikota Gibran beserta rombongan mendiskusikan hasil sidak di Ruang Manganti Praja dalam High Level Meeting hasil sidak pasar.

Di Manganti, Sekda mengungkapkan inflasi tahun ini unik karena bidang kesehatan ikut menyumbang inflasi dengan kebutuhan APD ( Alat Pelindung Diri ). “Harga komoditas di pasar semua merata. Kenaikan harga normal. Kebutuhan tidak terlalu tinggi tapi suplai lancar,” singgungnya.

Dikatakan,Surakarta yang memang jadi pusat rujukan pertumbuhan solo raya plus daerah Jawa Timur bagian barat masih bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi cukup stabil pada mas lebaran tahun ini.

Untuk menindaklanjuti sidak pasar, Walikota Gibran menginstruksikan untuk menggelar operasi pasar / pasar murah pada akhir pekan nanti.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Surakarta mengungkapkan, mulai Januari hingga April 2021, sektor kesehatan menyumbang 12 % lebih inflasi. Bahan makanan dan  minuman 1,9 % dan  rekreasi 2 % lebih menyumbang inflasi.

“April harga mulai terkendali.  Untuk telor dan daging ayam naik. Cabe beras stabil. Beras stabil. Harus ada antisipasi paska lebaran. Permintaan kebutuhan diprediksi naik,” ungkapnya.

Lanjutnya, harus ada keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Kota Surakarta relatif lebih baik dari Propinsi Jawa Tengah dan nasional.

“Kita lebih cepat inflasi di awal tahun. Tingginya inflasi di solo bantu justru membantu memulihkan  ekonomi Kota Surakarta,” bukanya.

Sementara dari kalangan pengusaha kebutuhan pokok,David mengatakan, tidak adanya kekawatiran akan suplai bahan kebutuhan pokok untuk masa lebaran 2021. “Semua masih bisa kami cukupi,” katanya.(jj/r7)

Loading...

baca juga