D-ONENEWS.COM

Internet di Indonesia Tidak Aman, Ini Buktinya

Jakarta (DOC) – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan monitoring pada periode Januari sampai awal Juli 2023, dan mendeteksi ada 204 juta lebih anomali trafik yang terjadi di dunia maya.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebutkan ada tiga besar jenis serangan yang dapat diidentifikasi dari anomali trafik tersebut.

“Berdasarkan hasil monitoring BSSN pada periode Januari sampai dengan awal Juli 2023, BSSN telah mendeteksi sebanyak 204.686.669,” kata Hinsa dalam Southeast Asia Technology Trends & Priorities Forum 2023 di Jakarta, Rabu (12/7).

Lebih lanjut, ia menyebutkan, anomali yang paling banyak adalah aktivitas malware, sekitar 53,54%. Kemudian dilanjutkan aktivitas trojan sebanyak 29,7%, dan information leak atau kebocoran informasi sebanyak 6,84%.

Menurutnya, upaya dalam menjaga keamanan ruang siber kini semakin sulit, seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi dan semakin berkembang dan kompleksnya ancaman di ruang siber.

Untuk itu, BSSN juga mengajak penyelenggaraan keamanan siber menjadi tanggung jawab bersama dan penyelenggaraannya dilaksanakan bersama.

“Oleh karenanya, seluruh pemangku kepentingan baik penyelenggara negara, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat harus berkolaborasi dalam mewujudkan keamanan masa depan digital Indonesia yang terbuka dan terhubung,” tuturnya.

Sebab menurutnya, domain digital ini jika dimanfaatkan dengan baik akan mendatangkan peluang kesejahteraan.

Namun sebaliknya, juga terdapat ancaman kejahatan bagi manusia seperti halnya di dunia nyata tidak terkecuali pada sistem elektronik yang saat ini sangat banyak digunakan oleh masyarakat.

“Kita perlu memiliki sikap yang adaptif dan memiliki daya tahan yang kuat untuk itu BSSN menyusun keamanan nasional melibatkan seluruh pemangku kepentingan.” pungkasnya. (cnbc)

Loading...