D-ONENEWS.COM

Sederet Musibah Melanda Indonesia dalam Seminggu

Jakarta (DOC) – Republik Indonesia (RI) menghadapi kondisi cukup sulit di awal 2021. Pandemi corona belum juga mereda, kini menghadapi sejumlah musibah mulai dari bencana alam hingga kecelakaan pesawat.

Setidaknya dalam sepekan terakhir terjadi 6 musibah yang meninggalkan duka bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah pun terus berupaya menanggulangi musibah ini.

Berikut 6 musibah yang dihadapi Indonesia dalam sepekan terakhir, dilansir dari Kumparan, Minggu (17/1):

1. Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

Akhir pekan, Sabtu (9/1), menjadi duka bagi dunia penerbangan Indonesia. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, hingga akhirnya dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Insiden ini terjadi tak lama setelah pesawat berusia 26 tahun ini take off dari Bandara Soekarno-Hatta.

Berdasarkan data manifes, pesawat itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sementara itu, 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Tim SAR gabungan Basarnas, TNI-Polri, dan lainnya, langsung bergerak cepat mencari pesawat. Operasi SAR pun kini sudah memasuki hari ke-7. Selama itu, berbagai puing, komponen, dan material pesawat mulai ditemukan. Pun dengan body parts jenazah korban.

Komponen penting yang sudah berhasil ditemukan adalah black box bagian Flight Data Recorder (FDR) yang berisi data penerbangan pesawat selama ini. KNKT pun sudah berhasil mengunduh data FDR.
Ada satu bagian black box lain yang sedang dikumpulkan tim SAR, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR). Beberapa komponen di CVR telah ditemukan penyelam TNI AL, seperti baterai hingga casing. Namun, salah satu komponen penting berupa memori CVR belum ditemukan.

Saat ini, Basarnas memperpanjang operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 tiga hari ke depan dengan fokus mencari korban dan CVR.

2. Longsor Sumedang

Masih di waktu yang hampir bersamaan dengan musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, duka menyelimuti Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terjadi dua kali longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung pada Sabtu (9/1) pukul 16.00 WIB dan 19.00 WIB.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi; dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi, turut menjadi korban longsor saat membantu proses evakuasi.

Data terakhir dari SAR Bandung, ada 21 korban meninggal dunia akibat longsor ini, 25 orang selamat, dan 19 orang lainnya hilang diduga tertimbun reruntuhan.

3. Gunung Merapi

Aktivitas Gunung Merapi sebenarnya sudah mulai meningkat sejak akhir 2020. Status gunung di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini pun dinaikkan menjadi Siaga (Level III).

Dengan status ini, potensi radius bahaya menjadi 5 kilometer dari puncak. Warga di lereng Gunung Merapi, seperti di Babadan, Magelang, Jawa Tengah, dan Kalitengah Lor, Sleman mulai mengungsi.
BPPTKG melaporkan aktivitas Gunung Merapi sempat naik pada periode Minggu (10/1) pukul 18.00-24.00 WIB dan Senin (11/1) pukul 00.00-06.00 WIB. Dari 12 jam periode pengamatan tersebut, teramati puluhan guguran lava pijar terjadi.

Korban letusan freatik Gunung Merapi
Pada, Minggu pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 26 kali guguran lava pijar. Jarak maksimumnya mencapai 900 meter. Sementara pada Senin pukul 00.00-06.00 WIB teramati 19 kali guguran lava pijar. Jarak luncur guguran teramati hingga 600 meter.

BPBD Sleman juga melaporkan adanya hujan abu tipis pada Minggu malam.

Aktivitas terbaru pada Gunung Merapi terlihat adanya fenomena awan lentikular yang bentuknya mirip dengan topi di bagian puncak. Fenomena ini muncul bersamaan dengan keluarnya lava pijar.
BMKG Sleman memastikan fenomena awan lentikular ini biasa terjadi di puncak gunung maupun wilayah pegunungan.

3. Gempa 6,2 magnitudo di Majene dan Mamuju

Menjelang seminggu insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tanah Sulawesi diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.

Lokasi gempa berada di wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Guncangan gempa dirasakan warga yang mayoritas sedang terlelap tidur. Gempa terjadi pada Jumat (15/1) dini hari pukul 01.28 WIB atau 02.28 WITA.

Sejumlah bangunan di Majene dan Mamuju rusak berat. Puskesmas, rumah sakit, sekolah, rumah warga, hingga kantor Gubernur Sulawesi Barat roboh. Tak sedikit warga yang tertimbun puing bangunan.

Berdasarkan analisis BMKG, gempa dipicu sesar Mamuju thrust. Gempa ini merupakan perulangan gempa pada 23 Februari 1969 yang saat itu disertai tsunami.

Berdasarkan data BNPB per Jumat malam, gempa kali ini, menyebabkan 42 orang meninggal, dengan rincian 34 orang di Mamuju dan 8 di Majene. Sebanyak 15 ribu warga mengungsi.

Kepala BNPB Doni Monardo bersama Mensos Tri Rismaharini atau Risma pun langsung menuju ke lokasi gempa.

5. Banjir Kalsel

Wilayah Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tanah Laut, terendam banjir. Sebanyak 6.346 lebih rumah terendam banjir dan 21.990 warga terdampak.

Banjir ini akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap sejak Minggu (3/1) dua pekan lalu, pukul 10.30 WITA.

Selain merendam rumah, banjir ini menyebabkan akses jalan antardaerah terputus.

Warga terdampak pun saat ini tengah membutuhkan bantuan seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar kebencanaan.

Menurut pantauan BMKG, wilayah Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang dalam beberapa waktu ke depan. Masyarakat pun diminta untuk waspada dan siaga, di tengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.

6. Rekor Lonjakan Kasus Corona 3 Hari Berturut-turut

Pandemi corona masih membayangi masyarakat Indonesia. Di tengah berbagai musibah yang terjadi, penularan corona semakin meningkat.

Terbukti dari lonjakan kasus harian yang selalu di atas 10 ribu dan mencapai angka tertinggi dalam tiga hari berturut-turut. Per Jumat (15/1), kasus positif bertambah 12.818 orang, sehingga totalnya mencapai 882.418 orang.
Penambahan ini pecah rekor menjadi yang tertinggi.

Hari sebelumnya, Kamis (14/1) pun demikian, rekor tercipta dengan penambahan 11.557 orang. Dua hari sebelumnya juga pecah rekor dengan bertambah 11.278.

Meski pemerintah sudah mulai menjalankan program vaksinasi, namun lonjakan ini harus diantisipasi. Masyarakat pun diminta untuk tetap taat protokol kesehatan. Pun jika nanti pada akhirnya sudah divaksin. (kmp)

Loading...