D-ONENEWS.COM

Warga Gunung Anyar Mengadu Ke Ketua Fraksi Golkar Soal Sikap Kontraktor Proyek UINSA

Surabaya,(DOC) – Sejumlah tokoh masyarakat Gunung Anyar yang diwakili oleh beberapa pengurus LPMK dan Ketua Rukun Warga mengadu ke Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, Arif Fathoni mengenai sikap kontraktor pembangunan proyek Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang terletak di Kecamatan Gunung Anyar.

Wakil Ketua LPKM Gunung Anyar Mukson mengatakan, pihaknya sejak lama mengeluhkan sikap PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana yang seakan tidak peduli terhadap masyarakat sekitar yang terkena dampak aktivitas pembangunan proyek.

“Warga Gunung Anyar ini langsung terkena dampak aktivitas pembangunan kampus, tapi tidak pernah dipedulikan. Bahkan dulu pernah sejumlah pengurus RT/RW mengalang donasi untuk warga yang terdampak pada saat masa pandemic Covid-19. Tapi tetap saja PT Adhi Karya tidak tergerak untu membantu,” kata Mukson, Rabu(20/5/2020).

Menurut dia, warga berencana menuntut kompensasi ke pihak-pihak terkait, terutama kontraktor pelaksana proyek atas dampak pembangunan yang telah di timbulkan.

“Ada tiga point tuntutan warga yang akan diajukan ke kontraktor dan PDAM,” katanya.

Tuntutan warga Gunung Anyar :

  1. Dibangunkan balai RW yang representativ, karena didalam proyek ada tangkis sungai yang masuk
  2. Warga sekitar sebagian dapat di pekerjakan dilingkungan proyek, sudah ada kesanggupan hanya diserap 2 orang, namun sampai saat ini tidak kunjung ada realisasi
  3. Berharap PDAM Surabaya meminta ganti rugi kepada kontraktor, warga yang tambaknya terkena aliran air pecahan pipa PDAM juga harus dikompensasi oleh kontraktor

Menanggapi keluhan warga, Arif Fathoni anggota Komisi A DPRD kota Surabaya ini, menyampaikan, meskipun aturan tentang persetujuan tetangga kanan dan kiri dalam dokumen Amdal sudah dihapus, sebaiknya kontraktor tetap harus kulo nuwun terhadap warga sekitar dan memberikan kompensasi terhadap warga yang terdampak aktivitas pembangunan tersebut, mengingat warga sekitar yang merasakan langsung dampaknya.

“Kebisingan baik dari aktivitas pembangunan tiang pancang maupun debu yang bertebaran karena lalu lalang truck pengangkut material ini dirasakan warga langsung,” terang anggota legislative yang baru saja mengajukan gugatan class action atas dampak pemadaman air bersih pelanggan PDAM ini.

Sebagai BUMN andalan bangsa Indonesia, lanjut Arif, mestinya PT Adhi Karya bisa menjadi agen perubahan ekonomi dimana dia mengerjakan proyek, tidak semata mata mengejar keuntungan semata, namun harus memiliki kewajiban menggerakkan ekonomi dengan menyerap tenaga kerja masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhan.

“Masyarakat sekitar harus menikmati kue industrialisasi, jangan menjadi penonton saja, tapi harus terlibat ”

Mengenai permintaan warga tentang pembangunan balai RW, menurut Arif, seharusnya pihak kontraktor bisa memenuhinya.

“Saya pikir dengan nilai proyek yang ratusan Milyar, mestinya permintaan tersebut bisa dipenuhi, toh hal itu bisa dimanfaatkan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang. Biar menjadi prasasti, ini lho hasil karya PT Adhi Karya buat masyarakat Gunung Anyar,” kata Arif.

Mengingat ini proyek UINSA, pihaknya berharap dengan nilai luhur yang dijunjung perguruan tinggi negri, Rektor UINSA bisa mendorong kontraktor pelaksana untuk berbicara dengan warga dari hati ke hati, sehingga bisa tercipta harmonisasi dikalangan masyarakat.(robby)

Loading...