D-ONENEWS.COM

Riset: Inisiatif Hyperlocal Dorong Indeks Penjualan UMKM Surabaya Hingga 194%

Surabaya (DOC) – Berdasarkan hasil riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional”, program Hyperlocal Tokopedia mampu tingkatkan penjualan UMKM hingga jaga pertumbuhan ekonomi.

Kepala Hubungan Masyarakat, Ekhel Chandra Wijaya Liu mengatakan, “Program Hyperlocal menjadi inisiatif Tokopedia untuk mendekatkan penjual dan pembeli demi mendorong pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah. Menurut hasil penelitian Tokopedia bersama INDEF, terdapat kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi yang positif dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi di beberapa kota dengan inisiatif Hyperlocal.”

Peneliti INDEF, Nur Komaria, turut menambahkan, “Konsistensi Tokopedia dalam mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia lewat inisiatif Hyperlocal berdampak positif. Tercatat ada 3 kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari tahun 2020 hingga 2023, yaitu Surabaya (4,29%), Yogyakarta (5,09%) dan Semarang (5,16%).”.

Selain itu, riset Tokopedia dan INDEF juga menunjukkan bahwa Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta tercatat sebagai 3 kota hyperlocal yang memiliki indeks penjualan dan omzet penjualan tertinggi.

“Surabaya mengalami peningkatan indeks penjualan dan indeks omzet penjualan masing-masing sebesar 194% dan 85%, lalu Bandung 27% dan 100%, sedangkan Yogyakarta sebesar 148% dan 64%,” lanjut Nur Komaria.

Mengusung teknologi geo-tagging, inisiatif Hyperlocal telah memperluas cakupan transaksi penjual hingga membantu meningkatkan terpaparnya bisnis UMKM lokal tanpa perlu ke kota besar untuk jangkau pasar lebih luas. Berbagai kampanye dihadirkan sebagai bentuk manifestasi dari inisiatif Hyperlocal, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Waktu Indonesia Belanja (WIB), hingga layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia.

“Menurut temuan internal Tokopedia, program KTP dan WIB di Surabaya meningkat pada periode 2022 dibandingkan 2021. Kenaikan transaksi KTP oleh pengguna di Surabaya naik 20%. Lalu, jumlah penjual yang mengikuti kampanye KTP meningkat 31,7%. Sedangkan jumlah transaksi kampanye WIB di Surabaya meningkat 47%, dan jumlah penjual yang mengikuti kampanye WIB meningkat 96,2%,” terang Ekhel.

Sementara, penjual yang memanfaatkan layanan Dilayani Tokopedia mengalami peningkatan sebanyak 157,7% di tahun 2022 dibandingkan 2021. Pada periode yang sama, jumlah pembeli yang membeli barang melalui gudang Dilayani Tokopedia di Kota Surabaya meningkat 65,1%.

Salah satu pelaku usaha lokal asal Surabaya, Kalale yang fokus berjualan pakaian bayi, ikut merasakan dampak terhadap laju bisnis di awal pandemi setelah berjualan di Tokopedia sejak Juli 2020.

“Tokopedia memberi dampak terhadap keberlangsungan bisnis Kalale. Penjualan kami sangat bagus saat awal pandemi, omzet Kalale mencapai ratusan juta,” ucap salah satu Pemilik Usaha Kalale, Febrina Oktaviani. (zis)

Loading...