Surabaya,(DOC) – Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati memberi tanggapan atas maraknya aksi kenakalan remaja yang berujung pada tindakan kriminal.
Kenakalan remaja tersebut atau istilah psikolognya Juvenile Delinquency, di nilai makin meresahkan masyarakat.
Dalam hal ini, Ajeng memberikan dorongan kepada seluruh pihak, baik dari Pemkot hingga masyarakat Surabaya.
“Sepanjang tahun 2023 hingga awal tahun 2024, telah terjadi banyak insiden kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminal. Ini harus di telisik, karena tidak semua pelaku berasal dari Surabaya,” ungkap Ajeng Wira Wati menghubungi, Kamis(18/1/2024).
Ajeng menyebut, akan sangat sulit bagi masyarakat, jika pencegahan kenakalan remaja di serahkan pada keluarga saja. Sehingga, ia menilai bahwa sanksi sosial yang di terapkan oleh Pemkot Surabaya sangat efektif untuk menimbulkan efek jera.
“Perilaku menyimpang dari remaja tersebut tidak bisa di selesaikan hanya dari kalangan keluarga. Sanksi sosial memang bagus di berlakukan sebagai efek jera,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi urusan Kesra.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan, Pemkot juga harus senantiasa konsisten akan pentingnya pendidikan agama, pendidikan moral berkebangsaan, dan fasilitasi minat bakat anak di lingkup sekolah.
“Jadi memang perlu sinergi antara pemerintah, masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh budaya hingga tokoh agama untuk mempersiapkan remaja sebagai generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab,” tandas Ajeng Wira Wati.
Selain itu, Ajeng kembali menyarankan pada warga Surabaya supaya memaksimalkan layanan command center (CC) 112, agar masyarakat dapat dengan mudah melaporkan insiden kenakalan remaja.
“Dengan langkah-langkah tersebut, kami berharap insiden kenakalan remaja dapat di minimalisir. Di samping kita menciptakan lingkungan yang lebih aman, kita juga mendukung perkembangan generasi penerus bangsa,” pungkas Ajeng Wira Wati.(r6/r7)