D-ONENEWS.COM

Berharap PSBB Surabaya Tak Diperpanjang, Wali Kota Risma: Kalau-pun Ada Aturannya di Longgarkan

Foto: Wali Kota Tri Rismaharini saat tinjau Stadion GBT

Surabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap tidak ada penetapan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Julid IV untuk wilaya Surabaya. Menyusul tren peningkatan pasien sembuh dari Covid-19 di Surabaya dalam tiga hari belakangan ini.

Namun apabila Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tetap memutuskan PSBB diperpanjang kembali, maka dirinya berharap aturannya bisa dibuat longgar.

“Kita gak bisa nahan karena ini ada permasalahan ekonomi dan sebagainya. Mereka (warga,red) harus bisa nyari makan. Cuma, protokolnya saya detailkan, nantinya semisal di longgarkan atau PSBB dicabut, protokolnya nanti lebih ketat karena supaya disiplin, karena kita belum bebas 100 persen jadi artinya kita harus lakukan protokol yang ketat mulai nanti bagaimana di restoran, di warung,” ungkap Wali Kota Tri Risma saat melakukan peninjauan perkembangan renovasi Stadion Gelora Bung Tomo(GBT), Minggu(7/6/2020).

Pelonggaran aturan PSBB Jilid IV ini, jika ditetapkan nanti, lanjut Wali Kota Risma, sudah di usulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Ia berharap usulannya bisa diterima dan menjadi pertimbangan dalam memutuskan aturan penerapan PSBB jilid IV nanti.

Ia berjanji, jajaran Pemkot Surabaya akan mengatur dan mengawasinya secara ketat.

“Bahkan kita juga atur pembayarannya cara menggunakan uang itu cara nerimanya bagaimana. Contohnya misalkan, nanti toko pakaian itu gak boleh dicoba. Kemudian pembeli tidak boleh memegang tapi dia hanya nunjuk kemudian penjualnya menunjukkan. Nah kemudian kita juga akan upayakan rapid tes untuk seluruh pegawai, SPG dan apapun itu. Mudah-mudahan kami punya alat rapid tesnya. Sehingga, saat itu kembali bisa normal dalam ikatan yang disebut pak Presiden new normal itu. Kita benar yakin bahwa pegawai itu sehat,” paparnya.

Menurut Wali Kota Risma, untuk memutus mata rantai pensebaran Covid-19, Pemkot akan berupaya melakukan rapid test ke seluruh elemen masyarakat.

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mengajukan permohonan ke Menteri Kesehatan (Menkes) untuk mendatangkan alat rapid test.

“Ini saya sudah mohon ke pak menteri. Nanti kalo kita ada rapid, kita prioritaskan itu pegawai minimarket, supermarket, pegawai mall, pegawai toko toko. Kalo pasar kita relatif hampir semua. Jadi kita sudah tahu positioning dan mereka yang positif pun tidak di pasar itu, sudah kita rawat. Nanti kalo kita lakukan rapid massal, kita akan tahu positioningnya. Sehingga, pengunjung pun, nanti dia aman, termasuk cleaning service, satpam dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Informasi yang beredar, rencana pembahasan perpanjangan atau tidak PSBB untuk wilayah Surabaya Raya, masih akan di bahas pada Minggu(7/6/2020) malam pukul 20.00 Wib. Hal ini berdasarkan surat undangan Gubernur Jawa Timur ke sejumlah kepala daerah yang tengah menerapkan PSBB wilayah Surabaya Raya
.(robby)

Loading...

baca juga