D-ONENEWS.COM

Jaringan Tak Stabil, Enam Sekolah Di Kepulauan Sumenep Gelar Ujian Manual

Surabaya,(DOC) – Pelaksanaan ujian berbasis komputer dan smartphone ditingkat pelajar SMA/SMK di Jawa Timur sudah berjalan sekian lama. Namun masih ada 6 sekolah yang melaksanakan ujian tanpa memakai komputer dan smartphone.

Hal ini seperti pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat memantau pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer dan Smartphone (USPBKS) di SMAN 6 Surabaya, Senin(9/3/2020).

“Enam sekolah itu masih menggunakan kertas untuk ujian. Jadi memang tidak bisa semua sekolah bisa disamakan,” kata Khofifah.

Menurut Khofifah, enam sekolah SMA yang masih menggelar ujian konvensional itu, berada di Kangean wilayah kepulauan Sumenep Madura.

Ia menyebut, karena letak geografis kepulauan Sumenep yang menjadikan sulit bagi pihak sekolah untuk melaksanakan USPBKS.

“Kendalanya jaringan internet di Kepulauan Sumenep tidak stabil, sehingga ujiannya manual,” tambahnya.

Diketahui, USPBKS merupakan ujian sekolah dengan istilah baru untuk menentukan kelulusan siswa SMA.

Nilai USPBKS diambil 40 persen dan 60 persen sisanya ditentukan dari nilai rapor siswa selama semester satu sampai enam.

Materi soal USPBKS yang diterapkan untuk sekolah tingkat SMA/SMK di Jawa Timur berbeda dengan imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yakni 20 persen materi soal mudah, 50 persen materi soal menengah dan 30 persen materi soal high order thinkhing skill atau hots.

Pelaksanaan Ujian berbasis komputer dan smartphone jenjang SMA dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin(9/3/2020) s/d Rabu(11/3/2020). Penerapan ujian seperti ini, sebagai latihan pihak sekolah menghadapi sistem ujian di tahun 2021 mendatang.(div)

Loading...

baca juga