D-ONENEWS.COM

Penderita Kasus HIV/AIDS Meningkat di Lumajang

Ilustrasi

Lumajang, (DOC) – Penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immonodeficiency Syndrome) telah menyebar di wilayah Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 774 orang.

Ditahun 2019 ini sebanyak 774 orang, warga Lumajang tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang sebagai penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Bayu Wibowo Ignasius Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang mengatakan, pada tahun 2015 penderita HIV di Lumajang tercatat sebanyak 199 orang, selanjutnya di tahun 2016 turun menjadi 128 orang, lalu naik di tahun 2017 menjadi 444 orang, turun lagi pada tahun 2018 pada angka 380 orang hingga di tahun 2019, mencapai angka menjadi fantastis yakni sebanyak 774 orang.

“Jumlah tersebut, tercatat pada masa sepanjang tahun 2019 terbilang fluktuatif, naik turun dari waktu ke waktu. Hingga 2019, merupakan jumlah tertinggi terhitung sejak 5 tahun terakhir,” terangnya.

Data tersebut berdasarkan pada laporan yang dikirim oleh pihak puskesmas, rumah sakit, maupun dokter pribadi.

“Besar kemungkinan jumlahnya bisa lebih dari itu. Karena itu belum termasuk penderita yang tidak periksa,” tutur Bayu Wibowo.

Lebih lanjut, dia menerangkan, jika ada beberapa penyebab penyakit berbahaya ini sehingga menular. Diantaranya seks bebas, penggunaan jarum suntik yang tidak benar, dan penularan dari ibu ke anak. di Lumajang penularan HIV cenderung melalui seks yang tidak aman dan tidak sehat.

Untuk penularan dari ibu ke anak sudah diantisipasi saat ibu hamil. Setiap orang hamil dicek apakah terjangkit HIV/AIDS.

“Jika positif, maka akan terus didampingi hingga proses kelahiran agar anaknya tidak tertular. Kalau postif, proses kelahiran harus melalui operasi caesar,” terang Bayu Wibowo.

Selama ini, pihaknya telah menangani para penderita HIV/AIDS di Lumajang secara gratis. Dengan diberi obat secara rutin, agar daya tahan tubuhnya lebih kuat dan virus dalam tubuhnya tidak berkembang.

“Kita terus melakukan edukasi ke sekolah – sekolah terkait bahaya seks tidak sehat, terkait penyakit kelamin, juga ia gencarkan sebagai upaya pencegahan,” pungkas Kepala Dinas Kesehatan. (Mam)

Loading...

baca juga