Surabaya,(DOC) – Kontroversi soal viralnya video tiga ‘Emak-Emak’ yang sedang sosialisasi untuk tidak memilih Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang, mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres-Cawapres Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso.
Tindakan tiga “Emak-Emak” itu dianggap bukan atas intruksi dari Badan Pemenangan Nasional Capres-Cawapres Prabowo Sandi.
“Kita sama sekali tidak tahu atas tindakan Emak-Emak itu,” ungkap Priyo Budi usai mengikuti acara Deklarasi Dukungan Para Relawan untuk Capres-Cawapres nomer urut 2, Prabowo Sandi di Surabaya, Senin(25/2/2019).
Namun meski demikian, mantan anggota DPR RI ini, juga mengkritisi sikap dari aparat penegak hukum yang terkesan reaksional dengan cepat untuk memproses persoalan itu ke ranah hukum.
“Saya menganggap perlakuan ini tidak adil, karena proses hukum akan cepat, kalau masalahnya ada dipihak kami(Prabowo-Sandi,red). Tapi kalau di kubu sebelah, seakan tumpul. Video ‘Emak-Emak’ ini contohnya,” kata Priyo.
Ia menjelaskan, perintah Prabowo – Sandi kepada para relawan pendukungnya, untuk berkampanye secara bermartabat dan tidak menyerukan kampanye hitam ke kubu manapun.
Untuk itu, Priyo memastikan, jika video viral 3 orang “Emak-Emak” yang berkampanye di Jawa Barat (Jabar) tersebut, bukan perintah dari Badan Pemenangan Prabowo-Sandi.
“Saya berharap Bawaslu dan Kepolisian juga merespon beberapa kasus kampanye hitam yang dilaporkan tim Prabowo –Sandi,” pungkas politisi Golkar ini.(hadi/r7)