D-ONENEWS.COM

Tiga Petugas Tracing Puskesmas Sememi Ditempeli Kotoran Manusia Saat Evakuasi Pasien Covid-19

Surabaya,(DOC) – Beredar di grup Whatsapp sebuah foto seorang petugas yang memakai baju Hazmat, dengan lengan tertempel kotoran yang diduga kotoran manusia.

Saat ditelusuri redaksi, ternyata petugas tersebut bernama Cholik Anwar (38) yang selama ini bekerja di Puskesmas Sememi Surabaya sebagai koordinator tim tracing Covid-19 diwilayah Puskesmas tersebut.

Berdasarkan keterangan dia, foto kotoran manusia yang menempel di baju Hazmatnya itu, di dapatnya ketika hendak mengevakuasi pasien positif Covid-19, di Rusun Bandarejo, Selasa (29/9/2020).

“Iya. Memang itu petugas Puskesmas Sememi. Saat itu dia bersama 3 petugas lainnya melakukan evakuasi pada pasien positif Covid,” jelas Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya, yang menjelaskan peristiwa tersebut, Kamis(01/10/2020).

Menurut informasi yang diperoleh Febri, bahwa kejadian tersebut bermula, saat 3 petugas Puskesmas Sememi dan 1 Satgas Covid dari Kelurahan Sememi, berusaha mengevakuasi 1 pasien, di lantai 2 rusun Bandarejo.

Pasien pria itu diketahui memiliki komorbid stroke, sehingga petugas mengevakuasi menggunakan brankar atau tandu untuk Ambulance, dari lantai 2.

Ketika menandu pasien, tiba-tiba muncul istri dari pasien menghampiri petugas dengan membawa tas plastik berisi kotoran manusia. Setelah berdekatan, sang istri langsung mengambil kotoran itu, lalu melumuri 3 petugas puskesmas yang tengah mengevakuasi suaminya, sambil mengumpat.

“Wis titik edang(=sudah, ini dibagi rata),” kata Febri menirukan pernyataan Cholik yang menyampaikan umpatan sang istri pasien Covid-19, saat peristiwa itu berlangsung.

Ketiga petugas tracing ini tidak bisa mengelak, karena saat itu mereka sedang mengangkat pasien Covid yang komorbid stroke, sehingga tidak bisa berjalan dan harus ditandu.

Mendapat perlakuan tersebut, kata Febri, para petugas sebenarnya marah, namun bagaimana lagi, mereka sebagai petugas puskesmas yang melayani masyarakat tetap harus menyelesaikan pekerjaannya.

“Dari keempat petugas yang mendatangi Rusun tersebut, memang hanya tiga orang yang terkena kotoran tersebut, antara lain Cholik, dan temannya yang ikut menandu pasien, serta sopir Ambulance yang membawa pasien. Karena, Satgas dari Kelurahan sudah tahu apa yang dialami 3 petugas puskesmas, sehingga dia menjauhi istri pasien,” papar Febri.

Selain ditempeli kotoran dari istri pasien, ketiga petugas itu juga diteriaki oleh anak kedua pasien dengan beberapa kata kasar.

“Dari keterangan dr Lolita Riamawati(Kepala Puskesmas Sememi,red), Lurah dan pihak Kepolisian setempat, bahwa kotoran yang dilumurkan ke ketiga anak petugas tracing itu, adalah kotoran istri pasien,” urainya.

Dari keterangan pihak Puskesmas, bahwa pelaku memang sengaja buang kotoran di dalam kamar, dan sudah dimasukkan ke dalam kresek. Sengaja dipersiapkan untuk para petugas.

“Awalnya dia mengaku jika lemes lihat petugas, dan kakinya nggroyo, hingga tak sengaja mengeluarkan kotoran. Namun saya rasa, dia bisa kok jalan dan mengejar petugas, serta memberikan kotorannya ke petugas,” pungkas Febri.(robby)

Loading...