D-ONENEWS.COM

BPOM-Polisi Gerebek Gudang Obat Ilegal di Banjarmasin

BPOM dan polisi saat menggerebek gudang obat ilegal di Banjarmasin.

Banjarmasin, (DOC) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bersama tim kepolisian menggerebek sebuah gudang obat ilegal di di Jalan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin. Gudang itu diketahui berisi 11 juta butir obat ilegal, termasuk obat daftar G (obat keras) yang sering disalahgunakan.
“Badan POM menemukan obat-obat yang sering disalahgunakan yaitu Carnophen, Trihexyphenidyl (THP), Tramadol, dan Seledryl sebanyak 436 koli atau sekitar 11.717.560 butir dengan nilai keekonomian mencapai 43,6 miliar rupiah,” kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/9/2017).
Penggerebekan dilakukan pada Selasa 5 September sekira pukul 20.30 WITA. Temuan tersebut sudah diamankan oleh petugas Balai Besar POM (BBPOM) di Banjarmasin dan selanjutnya diproses secara pro-justitia oleh BBPOM di Banjarmasin.
“Temuan produk obat ilegal tersebut merupakan hasil Operasi Gabungan Nasional Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal yang dilakukan oleh petugas Balai Besar POM (BBPOM) di Banjarmasin bekerja sama dengan Tim Khusus ‘Bekantan’ Polresta Banjarmasin,” kata Penny.
Menurut Penny, obat tersebut bisa memberi efek seperti Narkoba, karena itu banyak masyarakat yang menyalahgunakannya.
“Jenis obat yang ditemukan seringkali disalahgunakan untuk tujuan mendapatkan efek serupa narkotika, terutama oleh anak muda,” ujar dia.
Penemuan obat ilegal di Banjarmasin bukan yang pertama tahun ini. Pada Juli 2017, 200 ribu butir obat ilegal Carnophen ditemukan oleh BBPOM Banjarmasin.
“Padahal Carnophen telah ditarik dari peredaran sejak tahun 2009 karena banyaknya kasus penyalahgunaan obat tersebut,” kata Penny.
Saat ini, BPOM sedang menggalang Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat. Melalui gerakan ini diharapkan adanya komitmen dan keterlibatan lintas sektor terkait dalam memberantas masalah penyalahgunaan obat hingga ke akarnya.
“Masalah peredaran dan penyalahgunaan obat ini merupakan isu yang serius karena dampaknya bisa sampai merusak generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kita harus bergerak bersama dan berkomitmen untuk mengatasinya,” kata Penny.(dtc/ziz)

Loading...

baca juga