D-ONENEWS.COM

Seniman Gelar Refleksi Perombekan Bendera, Jalan Tunjungan Ditutup Total

foto : refleksi ‘insiden perobekan bendera; di hotel Yamato 2016

Surabaya,(DOC) – Insiden perebutan kekuasaan ‘arek-arek Suroboyo’ dalam melawan penjajah di tahun 1945 lalu, hingga Surabaya mendapat predikat ‘Kota Pahlawan’, terjadi mulai bulan September sampai puncak peperangan pada 10 November 1945.
Aksi perobekkan bendera merah putih biru yang dilakukan oleh ‘arek-arek Suroboyo’ di hotel Yamato(sekarang Hotel Majapahit), berlangsung pada 19 September 1945 silam. Setelah itu disusul insiden – insiden peperangan antara ‘arek-arek Suroboyo’ melawan penjajah hingga menewaskan Jenderal Malabi.
Untuk mengenang pertumpahan darah para Pahlawan dalam memperebutkan Kemerdekaan RI tersebut, Dinas Kebudayaan Pariwisata kota Surabaya akan menggelar refleksi ‘insiden perobekan bendera’ di depan hotel Majapahit, Kamis(14/9/2017) pagi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan, jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, Gartap, TNI, Polri, pelajar dan beberapa komunitas Surabaya akan menggelar upacara bendera di depan hotel Majapahit untuk menghormati jasa para Pahlawan dalam melawan penjajah.
Disela upacara, beberapa komunitas seni akan menggelar teatrikal peristiwa perobekan bendera Belanda oleh Are-Arek Suroboyo. “Bu Wali Kota akan menyampaikan pidato kebangsaan di dalam acara itu,“ katanya saat memberikan keterangan pers di Kantor Bagian Humas Kota Surabaya, Rabu (13/9/2017).
Widodo menambahkan, rangkaian acara refleksi peringatan hari Pahlawan ini, rencananya akan menjadi agenda tahunan guna menarik minat para wisatawan.
Menurut dia, promosi kegiatan ini, telah disebar ke berbagai biro perjalanan dan travel, hotel – hotel hingga ke sosial media(Sosmed).
“Konsulat Jenderal Negara-negara asing kita diundang dan sejumlah tamu dari luar negeri juga akan hadir,” imbuhnya.
Untuk mendukung ke-khidmatan acara ini, Disbudpar Surabaya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya dan juga Dinas Perhubungan Surabaya untuk melakukan penutupan Jalan Tunjungan dimulai pukul 06.00 WIB. Arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Gentengkali, Praban dan Bubutan.
“Penutupan nya berawal dari depan Siola. Seperti ketika Car Free Day. Tapi khusus untuk tamu di Hotel Majapahit, akan ada contra flow dengan sistem buka tutup,” jelasnya.
Sementara itu, koordinator seniman Heri Prasetyo alias Heri Lentho menjelaskan, bahwa rekonstruksi perobekan bendera Belanda akan diawali oleh datangnya beberapa pemuda dari arah utara yang masuk ke area hotel.
“Semua pemeran adalah para seniman. Nanti dalam rekontruksi tersebut, para seniman juga memainkan adegan panjat gedung dengan menggunakan tangga bambu untuk merobek bendera merah putih biru,” paparnya.
Event tahunan ini, akan dikemas berbeda untuk teatrikal pada tahun ini. Begitupula dengan pidato kebangsaan Wali kota Tri Rismaharini, saat upacara yang akan diiringi dengan musik.
“Akan ada warna baru. Intinya, kami mencoba merekonstruksi ulang peristiwa pada 19 September 1945 silam agar mendekati yang sebenarnya,” pungkasnya.(rob)

Loading...