Sampang,(DOC) – Tak bisa di bayangkan kegembiran yang di rasakan Nurhayati. Dalam kepasrahannya dengan keadaan putrinya Anisa Tul Jennah (12) yang hanya bisa terbaring di tempat tidurnya, tiba-tiba berkunjung tamu terhormat.
Tamu tak di sangka itu adalah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang hadir di kediaman Nurhayati di Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Mensos tiba dan menyapa Anisa, bocah 12 tahun yang mengidap hidrosefalus sejak usianya 3 bulan. Meski sempat di bujuk untuk di bawa ke rumah sakit, namun orangtuanya enggan melakukan pengobatan medis seperti operasi bagi Anisa karena khawatir gagal.
Hingga kini kondisi badannya terlihat sangat kurus, hanya tampak tulang saja.
Terlihat air mata menetes dari wajah Anisa yang terbaring tak berdaya, saat Mensos Risma menyapanya dan menyarakan untuk di bawa berobat ke rumah sakit.
“Mau ya sayang, mau ya ke rumah sakit,” ujar Mensos Risma.
Meski tak bisa menjawab, Anisa bereaksi dengan air matanya dan suara yang pelan. Menurut Mensos Risma, Anisa masih bisa mendengar dan bereaksi dengan sapaannya. Sehingga masih memungkinkan untuk di bawa ke rumah sakit.
“Anisa mendengar kok, dia mendengar apa yang kita sampaikan,” lanjut Mensos Risma.
Situasi ini membuat Nurhayati dan Junik ayahnya berkaca-kaca melihat kepedulian Mensos Risma terhadap putrinya. Mensos pun sempat berbicara dengan Nurhayati maupun Junik untuk segera membawa Anisa berobat.
“Tidak apa-apa di bawa untuk berobat ya,” ajak Mensos kepada orangtua Anisa.
Nurhayati sempat bertutur tentang sakit Anisa. Kondisi yang di alami anaknya itu mulai terasa dan terlihat sejak masih berusia tiga bulan akibat sering demam tinggi dan kejang-kejang. Setelah di periksa tim medis, Anisa mengalami pembesaran kepala 40 cm di banding saat lahir.
Kala itu Anisa di rawat Nurhayati semasa bermukim di tanah rantau Malaysia hingga berusia tujuh bulan. Setelah itu, Nur memutuskan pulang ke kampung halamannya sambil merawat Anisa di rumahnya sendiri.
Anisa sempat di periksa ke fasilitas kesehatan atau Puskesmas terdekat di rumahnya, namun kondisinya belum juga membaik. Pihak Puskesmas tetap rutin memeriksakan kesehatan Anisa dengan mendatangi langsung ke rumah Anisa.
“Kondisinya dulu, di usia tujuh bulan, itu sehat dan tidak sebegitu besar (kepalanya). Namun ketika pulang ke kampung halaman, malah tambah besar,” ujarnya.
Nurhayati juga mengaku, setahun terakhir sempat mendapat bantuan sedikit demi sedikit dari sejumlah pihak. Nur mengaku putus asa untuk membawanya berobat kembali ke rumah sakit mengingat kondisi penyakit yang di derita anaknya terlihat sudah parah.
“Iya ada bantuan dari donatur maupun pemerintah. Mohon maaf kalau tidak lagi di bawa ke rumah sakit, ya mau gimana lagi kondisinya sudah tampak tulang,” ujarnya terlihat pasrah.
Secercah harapan kembali muncul di hati Nurhayati saat Mensos Risma menjenguk putrinya. Dirinya mengaku tak menyangka dan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Mensos Risma. Dengan suara terbata-bata Nurhayati menyampaikan ungkapan hatinya.
“Saya tidak menyangka begitu besar perhatian Bu Risma terhadap anak saya. Saya sudah pasrah, dan alhamdulilah ada Bu Mensos ke rumah saya. Terima kasih Bu Risma sudah berkenan menjenguk dan memberi semangat anak dan kami orang tuanya,” ujar Nurhayati.
Tak sekedar menjenguk, Mensos Risma juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) secara langsung senilai total Rp9 juta dengan rincian Rp4 juta berupa sembako, nutrisi, alat kebersihan diri, dan perlengkapan rumah seperti kasur, bantal, guling, selimut, boneka hingga speaker aktif dan flashdisk untuk Anisa yang suka mendengarkan murotal. Kemudian Rp5 juta berupa uang tunai untuk biaya operasional pengobatan Anisa.
Bantuan Atensi yang di berikan kepada Anisa di kelola oleh Sentra Margo Laras Pati yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos.
” Doa saya semoga Anisa segara pulih kembali dan bisa memberi kebahagian bagi keluarganya,” ucap Mensos Risma.
Pada kunjungan ini, Mensos Risma di dampingi oleh Kepala Sentra Margo Laras Pati Jiwaningsih, Sekretaris Dinsos Sampang Slamet, Wakalpolres Sampang Jalaludin, Camat Banyuates Fajar Sidiq, Kepala Desa Montor Rohim dan pendamping PKH serta TKSK.(hm/r7)