D-ONENEWS.COM

Program Penggemukan Sapi Atasi Naiknya Harga Daging

Surabaya,(DOC) – Naiknya harga daging sapi hingga pertengahan bulan ramadhan ini, memicu reaksi Komisi B DPRD kota Surabaya, untuk mendesak pemerintah segera melakukan intervensi pasar.
Siklus tahunan ini, sangat diyakini dapat diminimalisir tahun ini, mengingat sebelumnya Kementrian Pertanian telah menggelontor stock daging sampai lebaran.
“Pemerintah sudah mengantisipasi agar daging tidak langka. Tapi entpenggemukkan sapiah kok para pedagang masih menaikkan harga. Mungkin kebutuhan meningkat hingga stock tidak menyukupi di Surabaya, atau pasokan daging terlambat” papar Edi rachmat Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya.
Dari hasi sidaknya di beberapa lokasi pasar, memang harga daging masih relative tinggi. Menurut Edi, hal ini perlu antisipasi pemerintah yang berkesinambungan, agar setiap memasuki Ramadhan harga daging sapi tidak melambung. “Pemkot Surabaya harus memikirkan hal itu,” jelasnya.
Terpisah Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Erwin Tjahyuadi menerangkan, Surabaya merupakan daerah penampung daging sapi, tanpa bisa mengembang biakkan. Jika Pemkot sadar, Program penggemukkan sapi didaerah sekitar kota Surabaya, harusnya di gallakkan untuk menjaga stock daging, khususnya di wilayah Surabaya.
“Bu Risma sudah benar mengusulkan program penggemukkan sapi didaerah Madura dan Pasuruan, tapi kenapa program itu kok belum ada progessnya,” ungkapnya, Selasa(14/06/2016).
Bukan hanya, membuat peternakan di daerah sekeliling kota Surabaya, namun menurut Erwin, Pemkot juga harus menjaga hubungan baik dengan para peternak sapi dari daerah tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan hingga mereka bisa merasa diberdayakan.
“Kita butuh para Peternak yang mengurus program penggemukkan sapi. Sehingga diberdayakan dengan melibatkan didalamnya. Ini sangat penting karena Surabaya sudah tidak punya lagi lahan untuk program tersebut,” pungkasnya.(r7)

Loading...