D-ONENEWS.COM

Ribuan Kader PDIP Tetapkan Tempat Lahir Bung Karno di Surabaya

Surabaya,(DOC) – Ribuan kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) membanjiri Kampung Pandean IV Surabaya, untuk memperingati hari lahir sang Proklamator Ir. Soekarno.

Para kader dan simpatisan partai berlambang Kepala Banteng ini mengadakan tasyakuran di depan Rumah tempat lahir Presiden Soekarno, hingga ujung kampung, Senin (6/6/2022).

Dalam acara tersebut, hadir Ketua DPP PDI P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, Wali Kota ke 23 Surabaya Bambang DH, Wali kota ke-25 Whisnu Sakti, dan Wali Kota ke-26 Eri Cahyadi.

Pada hari lahir Bung Karno ke-121, Djarot mengatakan, sikap kader maupun simpatisan PDI P di Kampung Pandean Surabaya, merupakan semangat juang dengan bergotong-royong.

“Ini pesta rakyat dengan tumpengan bersama-sama. Jadi seluruh PAC itu menyumbang tumpeng sendiri. Inilah bentuk dari kita mewarisi apinya Bung Karno dalam bentuk gotong royong. Tadi kita juga mengadakan festival masakan berdasarkan resep warisan Bung Karno (mustika rasa), yang kemudian warga kampung menikmatinya. Yang masak orang-orang Kampung Peneleh,” jelas Djarot, usai tumpengan.

Selain itu, Djarot juga berharap kepada seluruh warga Negara Indonesia agar melakukan hal yang sama, seperti Bung Karno yang juga milik Warga Indonesia.

“Jadi inilah bentuk kado kegembiraan kita, sekaligus kita berdoa dan bersyukur pada Tuhan bahwa bung karno lahir di Surabaya yang ke 121. Kita berharap, harusnya di bulan Bung Karno ini seluruh daerah juga mengadakan. Bung Karno ini bukan hanya milik Indonesia, tapi milik partai juga. Jadi harus kita syukuri,” terangnya.

Selain itu, Djarot juga mendorong pembenaran soal sejarah, utamanya terkait tempat lahirnya Presiden Pertama Indonesia.

“Dan kick-off disini karena ada penyimpangan sejarah yang terjadi selama ini, bahwa Bung Karno itu ditulis dalam cerita lahir di Blitar. Bung Karno lahir di Surabaya. Nah ini salah satu pelurusan sejarah, supaya anak-anak muda tahu bahwa bung karno itu arek Suroboyo,” ucapnya.

Rumah tempat lahirnya Soekarno sendiri, lanjut Djarot, juga sudah menjadi mini museum, dimana cerita Proklamator ini lahir dan besar di Pandean.

“Rumah Bung Karno ini menjadi semacam mini museum dimana bung karno pernah dilahirkan disini dan sekarang diinovasikan menjadi cagar budaya yang bisa dikunjungi seluruh masyarakat, terutama para pelajar,” ucapnya.

“Kemudian Pak Wali juga bisa mendesain, ada Pak Armuji untuk wisata sejarah bisa juga ke rumah Tjokroaminoto, sebagai guru bahasa dimana para tokoh bangsa itu mondok dan belajar di mbah tjokro dan masuk dalam organisasi serikat islam,” imbuh Djarot.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga berkeinginan segera merealisasikan Kampung Peneleh, termasuk Pandean, menjadi kampung wisata sejarah.

“Sejarah ini kita gabungkan dengan Tjokroaminoto. Karena Pak Karno dulu pernah belajar ke Tjokroaminoto. Soalnya kampung pandean dan kampung peneleh itu menjadi kampung sejarah sebenarnya. Banyak pahlawan-pahlawan dari sini, jadi kita jadikan satu menjadi wisata sejarah.

Untuk targetnya sendiri, Wali Kota Eri akan segera merealisasikan secepatnya. “10 november insyaallah,” tandasnya.(ang/r7)

Loading...

baca juga