D-ONENEWS.COM

Ani Yudhoyono Wafat, Para Pemimpin Dunia Berduka

Singapura (DOC) – Wafatnya Ibu Negara Republik Indonesia ke-6, Ani Yudhoyono memicu rasa duka cita dari para pemimpin dunia. Hal itu ditunjukkan oleh Presiden Singapura, Halimah Yacob yang menyampaikan belasungkawa.

Dalam sebuah surat duka dia menulis tentang Ibu Ani yang sangat dicintai semua orang karena belas kasihnya. Dia menyebut, ketika SBY menjabat sebagai presiden Indonesia pada 2004-2014, banyak yang mengingat mendiang Ani sebagai kekuatan yang mendukung suaminya.

“Martabat dan ketangguhannya dalam situasi sangat sulit nampak jelas ketika kami bertemu pada Maret 2019,” katanya dalam surat tersebut, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (1/6/2019).

“Kepergiannya adalah kehilangan bagi orang-orang yang dicintainya dan rakyat Indonesia. Pikiran dan doa kami bersama Anda dan keluarga dalam masa sulit ini,” lanjutnya.

Hal serupa disampaikan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsieng Loong yang juga menulis dalam surat bahwa Ani Yudhoyono merupakan teman baik baginya dan istrinya, Ho Ching.

“Dia adalah pilar kekuatan dan dukungan untuk Anda dan keluarga,” tulisnya dalam surat yang ditujukan kepada SBY.

“Komitmennya yang dalam terhadap pelayanan dan membantu sesama warga negara telah menyentuh rakyat Indonesia dari semua latar belakang dan membuat perbedaan besar dalam kehidupan mereka,” imbuhnya.

Sebelumnya, Lee dan Wakil PM Singapura Teo Chee Hean pernah menjenguk Ani di National University Hospital pada 15 Februari lalu.

Sementara itu, Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura, Teo Chee Hean mengatakan, dia dan istrinya, Poh Yim, akan selalu mengenang waktu yang dihabiskan bersama dengan Ani.

Dia mengingat kembali kunjungan kenegaraan SBY dan Ani ke Singapura pada 2005.

Pada saat itu, Poh Yim menemani Ani untuk menamai bunga anggrek, Dendrobium Susilo Bambang Yudhoyono “Ani”, di National Orchid Garden.

Sementara itu, ratusan warga negara Indonesia mengantre untuk melayat Ibu Negara 2004-2014, Ani Yudhoyono, di KBRI Singapura, Sabtu (1/6/2019).

Almarhumah disemayamkan di KBRI sebelum dibawa kembali ke Tanah Air, Sabtu malam.

“Hati saya terpanggil, saya sedih,” kata WNI yang tinggal di Singapura, Ratna.

Meskipun tidak mengenal Ani Yudhoyono secara langsung, ia merasa seperti bersaudara.

Kebaikan Ani dan kesetiaannya mendampingi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspirasi.

“Apa yang mau dikatakan,” katanya sambil mengelap air mata menggunakan kerudung.

Mata perempuan bersuamikan warga negara Singapura itu sembab.

Sama dengan Ratna, WNI bernama Ulfa juga merasa sedih dengan meninggalnya Ani Yudhoyono.

“Bagaimana ya, saya rutin mengikuti cerita Bu Ani di instagram, sudah merasa sangat kenal,” kata dia.

Politisi asal Kota Batam, Helmi juga dalam barisan warga yang mengantre untuk melayat.

“Kita kehilangan ibu negara yang sangat dekat dengan rakyat, seseorang yang sangat menginspirasi,” kata dia.

Ia berharap dapat memberikan penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono.

Ibu Ani tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019.

Jenazah Ani Yudhoyono tengah disemayamkan di Kedutaan Besar RI di Singapura.

Rencananya, pada Sabtu malam, jenazah akan diterbangkan dari Singapura menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules.

Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan.

Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu sore.(kcm/ziz)

Loading...

baca juga