D-ONENEWS.COM

Cara Warga Morokrembangan Hadapi Corona, Bentuk KARINA Bagikan Masker, Telur, dan Wedang Pokak

Surabaya,(DOC) – Relawan Eri Cahyadi kian giat menggalakkan Kampung Anti Corona (KARINA). Mereka adalah penggerak warga dari berbagai kampung Surabaya yang fokus pada masalah sosial dan rutin melakukan upaya memutus penyebaran virus Covid-19.

Salah satunya di daerah Tambakasri, Morokrembangan. Relawan Eri Cahyadi, warga, dan ibu-ibu PKK, melakukan berbagai program untuk mengatasi corona. Mulai dari bagi-bagi 1.000 masker, 1.000 telur rebus, dan lebih dari 1.000 wedang pokak untuk warga, hingga rutin melakukan sterilisasi. Pembagian masker, telur rebus, dan wedang pokak dilakukan April lalu, sedangkan sterilisasi dilakukan rutin seminggu tiga kali.

Saifudin Hadi Sekretaris Umum RW 06 Tambak Asri Kelurahan Morokrembangan Kecamatan Krembangan menyatakan, pembagian telur dan wedang pokak dilakukan demi menambah imun warga.

“Warga yang punya imun tinggi tentu bisa melawan virus Covid-19. Telur matang dan wedang pokak ini memang dipercaya bisa memperkuat imun, mencegah virus masuk ke tubuh,” ujar Saifudin Hadi, Senin (11/5/2020).

Warga sekitar merespons positif pembagian yang dilalukan Relawan Eri. Bahkan sampai membuat panitia sedikit kewalahan. “Untung kami siapkan protokol khsus, supaya tetap jaga jarak, tetap physical distancing. Jadi warga yang datang, Relawan Eri langsung gerak cepat membagikan, jadi nggak ada yang sampai menumpuk. Jarak aman tetap terjaga,” ujarnya.

Saifudin berharap, apa yang dilakukan Relawan Eri Cahyadi bisa membantu mengentikan penyebaran virus corona. “Bu Risma dan Pak Eri kan sudah bekerja, nah kita, para warga dan relawan, membantunya secara swadaya. Semoga sinergi ini bisa semakin menghambat penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya.

Sejak Indonesia dinyatakan darurat pandemi, Relawan Eri Cahyadi bergerak dengan tujuan agar kampung-kampung di Surabaya memiliki protokol mandiri pencegahan corona. Mereka mendorong karantina wilayah dilakukan di kampung-kampung dengan membatasi lalu lintas warga sekaligus disiplin penggunaan alat pencegahan.

Program yang diberi nama Kampung Anti Corona (KARINA) itu tak hanya fokus di bidang kesehatan, tapi juga ekonomi. “Karena virus ini datang kepada kita tidak hanya berupa penyakitnya. Tapi juga dampak ekonomi yang tak kalah mematikan akibatnya,” kata Saifudin.

Saifudin mengakui, Relawan Eri Cahyadi awalnya adalah gerakan untuk mendorong penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, maju sebagai calon wali kota. Namun, di tengah kesulitan warga karena pandemi global, relawan lebih banyak bergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat Covid-19. “Sejak awal fokus kami bukan semata politik. Tapi menjadi solusi di tengah masyarakat. Alhamdulillah, program ini direspons baik oleh warga kampung. InsyaAllah sudah ada 1.000 KARINA di Surabaya,” katanya.(robby)

Loading...

baca juga