D-ONENEWS.COM

Desainer Surabaya ‘Gladys KLT’ Pamerkan 14 Koleksi Terbarunya, Inspirasi Bunga Peru

Surabaya,(DOC) – Terinspirasi dari tanam bunga Peru, desainer asal Surabaya Gladys KLT mengeluarkan koleksi busana terbarunya yang bertema “Soul Seaechears”. Busana rancangannya itu, di pamerkan dalam gelaran Surabaya Fashion Parade (SFP) 2022.

Di temui di sela pameran karyanya, Gladys menyatakan, ada 14 busana koleksi terbarunya. Semua memiliki detail bunga dengan ukuran yang berbeda-beda.

“Setiap detail busananya selalu ada bunga. Baik berukuran kecil atau besar. Karena memang inspirasinya dari taman bunga yang memiliki banyak ragam jenis bunga,” kata owner Glads Collection ini.

Desainer yang juga pengusaha kecantikan ini, memilih warna-warna cerah. Agar menangkap tren busana di tahun mendatang.

Perempuan berusia 35 tahun ini, menjelaskan, pada 2023 nanti, tren busana yang di gadang-gadang lebih mengarah ke warna cerah atau neon.

“Warna-warnanya juga di buat lebih fresh dan cerah. Seperti putih, pink fanta, ungu dan gold. Trennya nanti juga akan kesana soalnya, warna-warna cerah,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, bahwa koleksi busananya kali ini, bisa di pakai untuk acara casual ataupun formal. Mengingat bahan yang di gunakan, mendukung untuk berbagai acara.

“Koleksi kali, saya lebih memilih bahan silk, rajut dan sifon. Untuk modelnya juga ada one piece dan two piece. Jadi bisa di sesuaikan style masing-masing orang,” sambungnya.

Pada koleksi kali ini pihaknya juga bekerjasama dengan KLT New dalam hal  support make-up dan hair do bagi seluruh model dan performer dalam SFP 2022.

“Kerja sama yang terjalin antara Surabaya Fashion Parade dan KLT NEW memiliki misi yang sama. Yaitu mendukung produktivitas penggerak industri. Terlebih di industri fashion Indonesia, dengan menyediakan wadah kolaborasi yang kreatif bagi mereka,” ujar Mirza Denovan selaku komisaris KLT NEW.

Selain itu, kehadiran KLT NEW yang juga menjadi offiicial sponsor di acara SFP tahun lalu, membuktikan bahwa pihaknya menyatakan dukungan penuhnya terhadap penggerak industri. “Termasuk industri mode, untuk tetap produktif dan optimis di pasca pandemi seperti saat ini,” imbuhnya.(ang)

Loading...

baca juga