D-ONENEWS.COM

DPRD Surabaya Apresiasi Langkah Satgas Covid-19 Bangun Posko Prokes di Pasar Tradisional

Surabaya, (DOC) – Rencana Satgas Covid- 19 Kota Surabaya membangun posko protokol kesehatan (prokes) di area pasar tradisional mendapat dukungan dan apresiasi dari DPRD Kota Surabaya.

Seperti diketahui, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya bakal mendirikan posko di sekitar pasar-pasar tradisional. Langkah ini untuk mengintensifkan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan (prokes) di lingkup pasar yang menjadi salah satu pusat keramaian.

Sekretaris Komisi D Kota Surabaya Dr Akmarawita Kadir mengatakan, memang sesuai Perwali 67 Tahun 2020 yang sudah direvisi menjadi Perwali Nomor 2/2021, semua pelaksanaan penanggulangan Covid-19 masing-masing ada koordinator nya.

Pada perwali tersebut disebutkan ada 15 sektor, termasuk pasar ini masuk dalam sektor tersebut. Masing-masing koordinator ini bertanggung jawab terhadap adanya ketidakpatuhan masyarakat terhadap prokes.

“Di area pasar, ketidakpatuhan prokesnya di atas 50 persen dibanding kepatuhannya. Jadi, kami sangat mengapresiasi langkah Satgas Covid-19 Kota Surabaya yang akan membangun posko untuk menggencarkan penegakan dan pengawasan prokes di pasar,”ujar dia, Jumat (5/2/2021).

Politisi Partai Golkar Surabaya menyatakan, posko prokes di pasar sangat baik, namun harus memiliki program yang jelas dari posko tersebut. Misalnya, mengingatkan 5 M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Untuk itu, lanjut Akmarawita Kadir, pihaknya minta posko prokes di pasar koordinatornya adalah yang tahu betul berapa luas dan area pasar tersebut, sehingga bisa dimodifikasi pasarnya dengan tujuan bisa membatasi gerak pengunjung.

“Jadi fungsi posko disamping untuk mengingatkan pengunjung soal prokes, juga penanggung jawab posko prokes bisa memodifikasi pasar,” tandas dia.

Lebih jauh, Akmarawita Kadir menandaskan, modifikasi pasar di sini dalam arti, pengaturan keluar masuk pengunjung, monitoring jarak pengunjung. Ya, seperti pasar modern (mal). Hanya ini, pasar tradisional yang dimodifikasi demi mencegah Covid-19 di area keramaian seperti pasar.

Jika ini diterapkan, tambah dia, prokesnya tetap berjalan, sementara para pedagang juga tidak kehilangan pembeli, dan warga juga merasa nyaman ke pasar tidak takut tertular Covid-19.

“Terpenting posko prokes di area pasar tradisional jangan sampai mengganggu kegiatan ekonomi yang ada di pasar tersebut, “pungkas dia.(dhi/fr)

Loading...