D-ONENEWS.COM

Jalankan Perintah Ketum PDIP, Ketua PAC Tandes Bantu Anak Putus Sekolah

Surabaya,(DOC) – DPP PDI Perjuangan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III, 6 Juni lalu. Bertepatan dengan hari lahir sang Proklamator, Ir. Soekarno.

Rakernas tersebut mengusung tema ‘Fakir Miskin dan Anak Terlantar di pelihara oleh Negara’.

Hal ini sesuai amanat UUD 1945 yang tertuang di Pasal 34 Ayat (1).

Saat acara penutupan Rakernas yang di selenggarakan di Sekolah Partai itu, Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan Hj. Megawati Sorkarno Putri mengeluarkan rekomendasi berupa 7(tujuh) perintah harian kepada seluruh anggota partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.

Ketua PAC Tandes DPC PDIP Surabaya, Heri Achmad Wiyono yang mengikuti Rakernas secara daring, menyatakan, Rakernas DPP PDIP tersebut semakin menguatkan bahwa partai ini berpihak pada “Wong Cilik”.

“PDI Perjuangan sebagai partainya ‘Wong Cilik’. Ini di buktikan saat pembahasan Rakernas ke-III. Para petinggi partai bukan cuma mendiskusikan soal strategi pemenangan Pemilu. Tapi juga membahas kemaslahatan rakyat Indonesia,” kata Heri.

Ia berjanji akan menjalankan perintah harian yang telah di rekomendasikan Ketua Umum DPP PDIP.

Sebagai salah satu pengurus partai tingkat kecamatan, dirinya menjalankan secara optimal kewajiban itu.

Bahkan ia merasakan, masih banyak problem sosial dan ekonomi yang tengah melilit masyarakat.

“Setiap anggota partai yang menjalankan perintah harian Ketua Umum DPP PDIP pasti akan merasakan. Masih banyak permasalahan masyarakat yang harus kita bantu tuntaskan. Utamanya sosial dan ekonomi,” tandas Heri.

Pasca penutupan Rakernas, Heri mengaku langsung turun ke bawah untuk mendengar keluhan masyarakat.

Ia menyasar pemukiman warga di kelurahan Karangpoh, kecamatan Tandes, Surabaya dengan cara berkeliling, Senin(12/6/2023) malam.

Pada kesempatan itu, ia mendapati salah satu keluarga di RW 8 yang mengalami kesulitan ekonomi. Hingga berdampak pada pendidikan anak – anaknya.

Heri menjelaskan, keluarga tersebut berdomisili di Gadel, kelurahan Karangpoh, Tandes Surabaya. Ekonominya sangat memprihatinkan, karena ayahnya sudah tidak bekerja lagi, karena mengidap penyakit prostat.

“Ada satu keluarga di Gadel yang mengalami kesulitan ekonomi. Karena Bapaknya sakit dan tidak dapat bekerja. Anak-anaknya akhirnya putus sekolah,” kata Heri.

“Anak pertama sudah lulus SD. Tapi kesulitan daftar PPDB tingkat SMP. Anak yang kedua putus sekolah saat kelas 1,” sambungnya.

Ia kini tengah berjuang agar kedua anak dari masyarakat yang mengalami kesusahan itu dapat melanjutkan sekolah kembali.

“Saya akan berkoordinasi dan menyampaikan masalah ini ke Dinas Pendidikan. supaya tak ada lagi anak putus sekolah di Surabaya. Apalagi cuma karena terkendala dengan sistem pendaftaran siswa baru. Mengenai biaya, saya akan perjuangkan beasiswa pendidikan,” ucapnya.

Di ketahui ayah dari kedua anak itu bernama Edi Mustari.

Di sarankan olehnya, agar Edi Mustari berobat gratis di Puskesmas atau di RSUD milik pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

“Bisa berobat dulu di Puskesmas Balongsari yang jaraknya dekat. Semua masalah harus ada solusi terbaik. Sesuai perintah harian Ketum DPP PDIP dan butir Pancasila yang kelima. Setiap masalah warga yang di temui anggota partai, harus mendapatkan solusi. Agar tercermin Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia,“ pungkasnya.(r7)

Loading...

baca juga