D-ONENEWS.COM

Lima Korban Erupsi Gunung Semeru Melahirkan di Posko Pengungsian Dengan Selamat

Lumajang,(DOC) – Menjelang hari ibu yang jatuh pada 22 Desember 2021, sebanyak lima ibu hamil pengungsi korban erupsi Gunung Semeru melahirkan.

Dari kelima ibu yang melahirkan, empat menjalani operasi sesar karena belum mencapai hari perkiraan lahir bayi, yang satunya melahirkan kondisi normal.

Dari kelima ibu yang melahirkan, masih ada 14 calon ibu yang diperkirakan akan melahirkan di posko pengungsian.

“Hampir semua operasi sesar, mungkin karena stres, ketakutan, atau bahkan trauma akibat erupsi Gunung Semeru,” kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam rilis yang diterima, Selasa (21/12/2021).

Ia mengatakan, salah satu bayi ada yang lahir pada hari ketiga saat ibunya berada di posko pengungsian, padahal menurut hitungan dokternya seharusnya belum waktunya sang ibu melahirkan dan mungkin karena trauma atau ketakutan saat ada letusan Semeru, sehingga melahirkan di Rumah Sakit Umum (RSU) Pasirian melalui operasi sesar.

“Semoga ananda Ahmad Chaidar menjadi anak yang saleh dan semoga perjuangan ibunya untuk menyelamatkan dia akan menjadi pengingatnya untuk terus berbakti dan mencintai orang tuanya,” tutur Bunda Indah.

Menurutnya masih ada 14 calon ibu yang diperkirakan akan melahirkan di posko pengungsian bencana Gunung Semeru dalam waktu dekat, sehingga pihaknya sudah meminta jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk menyiapkan tempat yang nyaman bagi para ibu dan bayi setelah proses melahirkan.

“Saya meminta agar tenaga kesehatan juga membantu menghilangkan trauma pada ibu yang melahirkan, kemudian memantau kondisi ibu dan bayi setelah melahiran,” katanya.

Wabup meminta tenaga medis dan para bidan memantau secara kontinyu kepada pengungsi yang melahirkan. Sehingga, dapat menjaga supaya trauma sang ibu hilang agar air susu ibu (ASI)-nya lancar untuk si buah hati.

“Tetap pada pantauan medis, para bidan mejaga supaya sang ibu traumanya hilang, biar asinya lancar,” tuturnya.

Sementara itu, Bidan koordinator Puskesmas Pasirian Nurul Indah Hidayati mengatakan, ibu baru melahirkan berjumlah 5 orang, 4 diantaranya menjalani operasi caesar, sedangkan 1 melahirkan dengan kondisi Normal.

“Total ada 4 ibu melahirkan dengan operasi sesar, di Rumah Tunggu Kelahiran Pengungsian erupsi semeru ada 2 orang, 1 di SMPN 2 Pasirian, dan 1 di SD 02 Pasirian. Sedangkan yang normal dibawa keluarganya untuk dibawa ke sanak keluarganya,” katanya.

Nurul mengatakan, Ibu yang melahirkan dan operasi tindak mungkin akan kembali ke pengunsian. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan kepala desa dan Puskesmas Pasirian maka timbulah Rumah Tunggu Kelahiran Pengungsian erupsi semeru.

“Karena di pengungsian belum ada tempat untuk bayi. Kalau disini kita bekerja sama dengan bidan-bidan sewilayah kabupaten Lumajang,” ujarnya.

Menurutnya, rumah tunggu ada 2 tempat diantanya di Rumah Tunggu Kelahiran Pengungsian erupsi semeru Desa Pasirian ada 2 tempat tidur, kemudian di SD 02 Pasirian ada 4 sehingga total ada 6 tempat tidur.

“Mungkin ibu yang melahirkan masih bisa bertahan disini sampai kondisinya benar-benar pulih. Jadi tidak ada batasan sampai berapa hari. Amannya sebenarnya 1 minggu setelah kontrol dari spesialis dinyatakan sehat, Insya Allah bisa kembali ke pengungsian. Tapi karena tempat tidur dan tempat untuk bayi mungkin tidak ada, jadi tetap ada di rumah ini,” ujar Nurul.

Ia mengatakan, masih ada 14 calon ibu yang diperkirakan akan melahirkan di posko pengungsian bencana Gunung Semeru dalam waktu dekat. Untuk pengaturan otomatis nanti setiap wilayah ada bidan yang mengawal.\

“Kalau ada sesuatu kemudian lahir di rumah sakit pasirian pada saat setelah melahirkan nanti koordinasi dengan kita yang ada di rumah tunggu bahwa pasiran sudah melahirkan dan siap untuk ada di rumah tunggu,” ungkapnya.

Sementara ibu baru melahirkan mengaku senang, walaupun sempat menjalani operasi sesar.

“Terasa sakit pada saat operasi sesar, awalnya takut, tapi tidak apa-apa. Alhamdulilah saya bersyukur sudah mempunyai anak pertama,” Ujar Putri Nulia.(Imam)

Loading...

baca juga