D-ONENEWS.COM

Namanya Kerap Dicatut pada Tulisan Orang di Medsos, Gus Mus Ngaku Capek

KH. Mustofa Bisri, akrab disapa Gus Mus

Jakarta (DOC) – Ulama kharismatik KH. Mustofa Bisri, akrab disapa Gus Mus, disebut lelah dan hanya bisa mengelus dada mendapati namanya kerap dicatut di media sosial pada setiap tulisan berbau politis yang disertai tendensi unsur kebencian dan umpatan.

“Abah sudah capek, lelah sampai mengelus dada dengan banyaknya tulisan yang tersebar di media sosial dimana disebutkan tulisan itu adalah tulisan Abah,” Ienas Tsuroiya, salah satu putri Gus Mus, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (15/12).

“Kontennya biasanya soal politik, ada unsur kebenciannya, unsur menjelekkan satu sama lain, memojokkan satu sama lain, sampai-sampai ada yang mengumpat. Kadang cuma tulisan seperti puisi, kadang ada juga video,” lanjut Ienas.

Gus Mus (76) di mata Ienas adalah sosok penyabar dan pemaaf. Sehingga, Gus Mus tidak akan mengeluh bila tidak terlalu beraksi berlebihan. Terlepas dari itu, rasa lelah juga dirasakan keluarga.

“Jangankan Abah, yang langsung memegang sendiri akun medsosnya. Kita yang keluarga, putra-putrinya sampai menantunya juga diuber untuk dimintai konfirmasi atau klarifikasi. Malah tak jarang kalau kita justru yang kemudian ikut di-bully, ini gimana,” tambah Ienas.

Kepada Ienas, Gus Mus, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, inipun sempat menyampaikan ungkapan sederhana tentang kejengkelannya.

“Abah itu saking jengkelnya sampai menyebut kalimat begini: Lebih baik tulisan atau puisiku dicatut dipakai nama orang lain daripada tulisan orang lain dicatut memakai namaku,” terang Ienas mengulang kembali apa yang disampaikan Gus Mus.

Gus Mus belakangan ini namanya dicatut dalam tulisan tentang FPI. Pada akhir tulisan itu tertulis nama “KH.Mustofa Bisri” dengan tempat dan tanggal “Sidoarjo, 19 November 2020”.

Gus Mus kemudian pada 1 Desember 2020 mengunggah tulisan berjudul TABAYYUN di media sosialnya Facebook, Instagram dan Twitter. Tulisan itu diunggah sebagai respons atas maraknya pencatutan nama Gus Mus.

Menurut Ienas, ada beberapa ciri yang menjadi identitas khas dari ayahnya setiap kali menuliskan kalimat atau status, sehingga mereka yang mengenal dekat dengan Gus Mus pasti langsung tahu itu tulisan Gus Mus atau bukan.

Meski demikian, Ienas enggan menyebut ciri khas identitas tersebut karena akan dapat dicontoh kembali oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.

“Ada satu yang khas dari setiap tulisan Abah. Yang kenal dekat dengan Abah pasti tahu. Tapi enggak akan saya ungkapin, karena nanti bisa dijiplak dicatut juga”, ujar Ienas. (cnn)

Loading...

baca juga