“Jadi, Pak Wali Kota berharap anak-anak muda yang punya kreativitas ini bisa di optimalkan dengan lebih baik lagi ke depannya,” kata Wiwiek di sela-sela menyaksimal Mejeng Nang Suroboyo.
Ia juga memastikan bahwa setelah event ini, pihaknya akan melakukan sejumlah evaluasi. Apabila memang antusiasme warga tinggi dan anak muda Surabaya banyak yang ingin ikut, maka event akan terus berlanjut di Alun-alun Suroboyo maupun di tempat wisata lainnya.
“Tapi yang paling penting, event semacam ini tidak boleh mengganggu kepentingan umum atau kepentingan orang lain. Nah, dengan di gelar di tempat ini, maka kita juga bisa mewadahi anak-anak muda yang memiliki passion di fashion dan juga kita bisa memonitor anak-anak muda ini,” tegasnya.
Sementara itu, Salah satu penyelenggara yang sekaligus Ketua Umum Cak dan Ning Surabaya Sereza Buana Febrian mengatakan, peserta yang mengikuti fashion show tersebut adalah warga Surabaya yang mempunyai minat di dunia fashion. “Ini memang untuk mewadahi teman-teman yang menggeluti fashion,” katanya.
Ia mengakui bahwa peserta yang daftar untuk mengikuti acara tersebut sangat banyak. Kemudian pihak panitia melakukan verifikasi, dan ternyata banyak yang harus di tolak. Akhirnya, peserta yang ikut dalam acara kali ini sebanyak 125 peserta. “Yang menarik, dari 125 peserta itu ada 18 peserta fashion show yang merupakan disabilitas. Mereka punya semangat juga untuk tampil di catwalk,” ujarnya.
Salah satu pengunjung, Pitasari mengaku senang dengan acara ini. Selain sebagai pertunjukan bagi masyarakat, acara ini sekaligus mewadahi para pecinta fashion di Surabaya.
“Ini juga kan lagi tren ya, bagus juga diwadahi di sini. Karena tidak menganggu jalanan juga. Semoga acara serupa terus bisa di gelar,” pungkasnya.(hm/r7)