D-ONENEWS.COM

Real Count Sementara KPU, Suara PSI Melonjak Signifikan

Jakarta (DOC) – Hasil perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak cukup besar dalam real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada periode awal Maret ini.

Per hari ini, Minggu (3/3) pukul 10.00 WIB, real count sementara KPU menunjukkan PSI memperoleh 3,13 persen suara dari pemilihan anggota DPR RI. Suara partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ini bertambah menjadi 2.403.071 suara.

Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penghitungan di 541.645 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau sekitar 65,79 persen.

Adapun jumlah suara ini belum bisa meloloskan PSI ke Senayan sesuai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar 4 persen.

Berikut suara PSI terbesar di sejumlah provinsi:

1. Jawa Timur: 547.610 suara atau setara 3,85 persen

2. Jawa Tengah: 405.120 (3,09 persen)

3. Jawa Barat: 373.732 (3,24 persen)

4. DKI Jakarta: 155.409 (9,07 persen)

5. Lampung: 110.937 (3,28 persen)

Soal kenaikan suara PSI itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menilai tak wajar, Ia juga menduga adanya penggelembungan suara dengan mengambil suara dari partai lain, khususnya Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.

“Naiknya secara signifikan suara PSI dan turunnya suara PPP semakin menegaskan bahwa ada penggelembungan suara dengan mengambil suara dari partai lain,” ujar Chico dalam keterangan resmi yang dikutip dari laman Tempo, Minggu (3/3).

Politikus PDIP itu menyebut, selama ini PPP selalu memperoleh hasil Pemilu di atas hasil survei. Alasannya, kata Chico, sebaran pemilih PPP berada di kantong-kantong Islam seluruh Indonesia. Ia membandingkan dengan PKB. Menurut dia, PKB hanya terkonsentrasi di Jawa Timur.

“Dan terbukti dari penghitungan suara sebelum hari-hari ini, suara PPP aman di atas 4 persen,” kata dia.

Adapun Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, mengatakan penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 adalah wajar. Karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu (2/3).

Grace menambahkan berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU merekapitulasi suara para pemilih.

Selain PSI, terdapat pula Partai yang mengalami lonjakan di Sirekap KPU, yakni Partai Gelombang Rakyat (Gelora). Saat ini Gelora memperolah total 1.142.515 suara atau 1,49 persen.

Berikut suara Gelora terbesar di sejumlah provinsi:

1. Jawa Timur: 241.657 (1,7 persen)

2. Jawa Barat: 171.898 (1,49 persen)

3. Jawa Tengah: 129.114 (0,98 persen)

4. Nusa Tenggara Barat: 73.759 (4,16 persen)

5. Banten: 45.366 (1,72 persen)

Loading...