D-ONENEWS.COM

Wali Kota Tri Risma; Pemimpin Surabaya Harus Inovatif Agar Terus Bersaing

Foto : Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

Surabaya,(DOC) – Dua tahun kedepan merupakan waktu terakhir bagi Wali Kota Tri Rismaharini memimpin kota Surabaya.

Tak terasa sudah, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, telah menjabat sebagai Wali Kota selama dua periode.

Segudang prestasi untuk kemajuan kotanya telah di torehkan sampai ditingkat international, hingga membuat Surabaya menjadi tertata rapi dengan masyarakat yang sejahtera.

Bekerja yang tak mengenal pamrih dan tak terbatas oleh ruang serta waktu, telah dibuktikan oleh Tri Rismaharini sampai nama kota Pahlawan berkibar di negara – negara Asia hingga Eropa.

Perjuangan kerasnya dalam merubah kota Surabaya selama ini, diharapkan bisa terus berlanjut dan diteruskan oleh Wali Kota Surabaya yang akan menjabat di periode 2021 mendatang.

Pesan Wali Kota Risma, kepada penggantinya nanti, kota Surabaya yang tak memiliki potensi wisata alam, harus mampu bersaing dengan daerah lain, bahkan negara-negara lain, seperti sekarang ini.

Siapapun Wali kota nya nanti, menurut Risma, harus selalu memiliki pemikiran inovatif untuk menciptakan hal-hal baru di Kota Pahlawan ini. Jika tidak, Surabaya akan kalah bersaing dengan kabupaten/kota lain yang memiliki banyak potensi wisata alam.

“Itu juga harus dilakukan oleh Wali Kota berikutnya. Kalau tidak (ada hal baru di Surabaya), kita tidak akan punya daya saing,” ungkap Wali Kota Tri Rismaharini, usai melakukan inspeksi mendadak di taman sepanjang bantaran sungai, Sabtu(16/3/2019)

Tri Risma mencontohkan, soal rencana membangun Alun-Alun Surabaya di persimpangan jalan Pemuda dan Panglima Sudirman yang merupakan sebuah inovasi untuk mendatangkan para wisatawan.

“Alun-Alun Surabaya memang sengaja digagas salah satunya untuk itu, yakni melihat sesuatu yang baru di ibu kota Provinisi Jatim ini. Kalau tidak ada sesuatu yang baru, orang ngapain mau datang ke Surabaya?. Kalau lihat yang itu-itu saja, barangkali di tempat lain sudah ada,” paparnya dihadapan para awak media,

Dia menjelaskan, di kota Surabaya ini banyak hotel, restoran dan toko fashion yang memiliki ratusan bahkan ribuan pegawai. Untuk menghidupi perekonomian mereka, pemerintah harus bisa mendatangkan banyak wisatawan untuk singgah.

“Kalau tidak ada orang yang datang ke Surabaya, siapa yang akan membeli itu?. Siapa yang akan menginap di hotel tadi?. Itu alasannya saya membangun Alun-Alun Surabaya. Membuat sesuatu yang baru itu, harus dilakukan juga oleh wali kota berikutnya,” tambahnya.

Ia mengingatkan Surabaya bukan tempat yang bisa menarik wisatawan secara alami, seperti Paris, Amsterdam, Bali, Bromo atau Raja Ampat. Hal ini sebetulnya juga dialami daerah lain.

“Kalau kita atau kota lain tidak bergerak maka pasti akan ditinggalkan,” pungkasnya.(robby/r7)

Loading...