D-ONENEWS.COM

Prabowo Kecewa dan Hormati Keputusan Yenny Wahid Tolak Maju Pilgub Jatim

Foto : Prabowo dan Yenny Wahid

Jakarta,(DOC) – Putri Abdurrahman Wahid, Zanubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid tak bersedia dicalonkan Gubernur Jatim periode 2018-2023.
Pernyataan ini menanggapi pinangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebelumnya, yang meminta dirinya bersedia maju Pilgub di Jawa Timur.
Dalam keterangannya, Yenny mengaku bahwa keluarganya tidak mengizinkan dirinya ikut ajang politik di Jatim.
“Kami keluarga Gus Dur punya tugas sejarah. Terutama agar komunikasi NU tidak pecah. Kami tidak boleh ikut masuk kontes yang berlangsung,” ungkapnya, Rabu(3/1/2018).
Dia juga telah memikirkan matang tawaran Ketua Umum Partai Gerindra itu. Namun keputusan Yenny, tetap lebih memilih pertimbangan pihak keluarga.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prabowo atas tawaran yang telah beliau sampaikan. Sesungguhnya tawaran sudah saya pikirkan,” ujarnya.
Terpisah, Prabowo menyatakan kecewa atas sikap Yenny yang tak bersedia menerima tawarannya. Mengingat, lanjut Prabowo, selama ini dirinya menilai sosok Yenny Wahid adalah kader bangsa yang memiliki wawasan luas.
“Beliau tak diizinkan oleh keluarganya. Saya menilai beliau adalah kader bangsa yang terkemuka yang punya wawasan sangat luas. Saya selalu berharap memberi sumbangan kepada kita semua. Saya sedih dan menghormati,” ungkap Prabowo.
Sementara itu, menanggapi fenomena politik yang dilakukan Partai Gerindra ini, dinilai Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Novri Susan, hanya sekedar wacana dan tak lebih dari ujicoba.
Menurutnya, partai Gerindra hanya ingin membuka ruang publik riuh terhadap strategi yang digulirkan tersebut.
“Dengan memasukkan Yenny dalam bursa cagub, akan membuat dinamika politik baru. Gerindra ingin melihat respon masyarakat terhadap cagub yang dimunculkan itu,” ungkapnya.
Sebagai partai middle di Jatim, sebaiknya Gerindra bermain cantik dengan mendukung calon yang sudah memiliki elektabilitas tinggi.
“Kalau Gerindra terus bermain dalam kondisi seperti ini, posisinya akan sulit. Jika ingin menjadi partai besar di Jatim, pilih calon elektabilitasnya tinggi, seperti Gus Ipul,” pungkasnya.(cn/sp/r7)

Loading...